Pengembangan Eco-Sport Tourism di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Date
2023Author
Arrasyid, Muhammad Habib
Sunarminto, Tutut
Kosmaryandi, Nandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Eco-sport tourism merupakan aktivitas yang terintegrasi antara ekowisata dengan olahraga. Kebutuhan manusia berwisata untuk menyegarkan kembali jiwa dan pikiran sama pentingnya dengan kebutuhan untuk menyehatkan kondisi fisik melalui aktivitas olahraga. Perpaduan tersebut menjadikan eco-sport tourism sebagai alternatif kegiatan wisata yang layak dipertimbangkan. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) sebagai kawasan konservasi menyediakan beranekaragam sumberdaya yang potensial. Sumberdaya tersebut dapat digunakan sebagai daya tarik wisata terhadap aktivitas eco-sport tourism yang meliputi tiga klasifikasi yaitu active sport tourism, sport event tourism, dan nostalgia sport tourism. Keberadaan potensi sumberdaya di kawasan konservasi menjadi penting untuk diperhatikan sehingga strategi pengembangan eco-sport tourism harus berlandaskan pada pedoman pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Penelitian bertujuan untuk (1) menganalisis potensi eco-sport tourism di TNGGP untuk jenis kegiatan active sport tourism, sport event tourism dan nostalgia sport tourism, (2) menganalisis permintaan eco-sport tourism di TNGGP agar diperoleh motivasi dan persepsi wisatawan secara terperinci ketika melakukan suatu aktivitas olahraga beserta ekowisata, (3) menganalisis nilai ekonomi eco-sport tourism di TNGGP untuk mengetahui proyeksi peluang ekonomi yang dihasilkan dari suatu aktivitas olahraga beserta ekowisata yang dilakukan di kawasan konservasi, serta (4) menyusun strategi pengembangan eco-sport tourism di TNGGP secara terintegrasi antara aktivitas olahraga dan ekowisata sebagai upaya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2022 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Provinsi Jawa Barat. Tahap dalam analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Strategi pengembangan eco-sport tourism dirumuskan dengan metode SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan potensi sumberdaya wisata di TNGGP meliputi air terjun, bumi perkemahan, danau atau telaga, fenomena alam, suspension bridge, jalur bird watching serta pusat pendidikan konservasi. Pengunjung di TNGGP melakukan aktivitas eco-sport tourism paling dominan atas motivasi aspek lingkungan sebesar 6,13% yaitu keinginan untuk melakukan aktivitas ekowisata dan olahraga di alam secara konservatif. Persepsi pengunjung mayoritas terhadap aspek rekreasi sebesar 6,11% yang memiliki sudut pandang bahwa eco-sport tourism yaitu suatu aktivitas wisata olahraga yang dilakukan di alam terbuka.
Nilai rata-rata kesediaan membayar responden pengunjung TNGGP dengan total Rp.1.100.144. Kesediaan membayar tersebut berdasarkan beberapa aspek meliputi makan dan minum, perlengkapan, tiket, penginapan, dan pemanduan. Nilai WTP paling rendah yaitu Rp.60.201 untuk tiket, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp.471.264 untuk perlengkapan. Nilai proyeksi pendapatan TNGGP dari kunjungan wisatawan berdasarkan penilaian WTP responden pengunjung terhadap aspek tiket yaitu Rp.15.236.790.517, jika jumlah kunjungan diasumsikan sebanyak 253.098 orang dalam satu tahun.
Analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi pengembangan eco-sport tourism di TNGGP berada pada kuadran I (strategi agresif) dengan nilai faktor internal sebesar 0,20, sedangkan faktor eksternal sebesar 0,20. Fokus posisi strategi tersebut pada kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) yaitu dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang dapat mendukung kekuatan. Namun, demi terciptanya keseimbangan dalam strategi pengembangan eco-sport tourism di TNGGP, perlu juga mempertimbangkan hal-hal pada faktor eksternal. Alternatif strategi yang dirumuskan terdiri dari delapan faktor prioritas berdasarkan dari perhitungan nilai jumlah skor keterkaitan antara setiap strategi.
Collections
- MT - Forestry [1419]