Efektivitas dan Estimasi Stok Karbon pada Mangrove Rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Date
2023-01-31Author
Easteria, Grace
Imran, Zulhamsyah
Yulianto, Gatot
Metadata
Show full item recordAbstract
Rehabilitasi ekosistem karbon biru, seperti mangrove, semakin banyak dilakukan di kawasan pulau-pulau kecil sebagai upaya pengelolaan untuk mengurangi dampak krisis iklim. Rehabilitasi mangrove pertama kali diinisiasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1998 dengan melakukan penanaman mangrove. Kegiatan ini terus dilakukan hingga tahun 2008 dengan adanya kegiatan GERHAN yang dipimpin oleh KLHK. Namun, hasil dari pertumbuhan mangrove rehabilitasi tidak optimum. Hal ini disebabkan karena penanaman mangrove dilakukan pada kawasan rerataan terumbu datar yang bukan merupakan habitat alami dari mangrove sehingga tanaman mangrove cenderung kerdil. Hal ini akan
mempengaruhi jumlah simpanan karbon pada mangrove rehabilitasi. Di sisi lain, masyarakat tidak memahami pemanfaatan langsung dari mangrove sehingga pengelolaan mangrove tidak berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mengevaluasi tingkat efektivitas mangrove rehabilitasi, 2) mengestimasi simpanan karbon dan nilai ekonomi pada mangrove rehabilitasi
sebagai penyimpan karbon, 3) menyusun strategi pengelolaan mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa, Kepulauan Seribu.
Evaluasi tingkat keberhasilan mangrove rehabilitasi dianalisis menggunakan parameter struktur komunitas mangrove, meliputi sintasan, pertumbuhan, tutupan relatif berdasarkan Perdierjen nomor P1/V-SET/2013. Indikator sosial juga menjadi perhatian dalam penelitian ini dengan mengukur partisipasi dan persepsi masyarakat menggunakan Skala Guttman dan Skala Likert. Perhitungan simpanan karbon menggunakan metode non-destruktif pada tegakan dan bawah permukaan mangrove, sedangkan perhitungan karbon tanah menggunakan metode metode Walkley & Black untuk menghitung kandungan C organik. Perumusan strategi pengelolaan mangrove rehabilitasi menggunakan analisis AHP.
Hasil kajian mendapatkan bahwa efektivitas mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa tidak efektif dengan mengacu pada Perdirjen No. P.1/V SET/2013. Hal ini ditunjukkan dari parameter bahwa presentase tumbuh mangrove 16,52% yang terkategori rehabilitasi tidak berhasil dengan intensitas pemeliharaan berat. Cadangan total karbon mangrove rehabilitasi, khususnya pada spesiesRhizophora stylosa yaitu 634,54 ton C/ha dan nilai karbon sekuestrasi sebesar 2328,75 tCO2/ha, sedangkan nilai ekonomi karbon pada mangrove rehabilitasi mencapai Rp 375.202.308 untuk pasar bebas dan Rp 980.528.697 pada pasar wajib. Strategi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan mangrove adalah berfokus pada aspek ekonomi yaitu sosialisasi pemanfaatan mangrove bekerjasama dengan
yayasan atau instansi lain, pengembangan usaha produk bakau melalui lembaga mangrove (SPKP), dan menciptakan pemasaran produk olahan mangrove dengan kriteria yang menjadi prioritas utama adalah aspek ekologi.
Collections
- MT - Fisheries [2934]