Optimasi Model dan Strategi Pembangunan serta Pengembangan Eco-Rural Tourism di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
Date
2023Author
Bonanza, Occy
Avenzora, Ricky
Malihah, Elly
Hermawan, Rachmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Rural area adalah bukan hanya salah satu cadangan terakhir dari sumber daya kehidupan yang dimiliki oleh suatu bangsa, melainkan sesungguhnya juga adalah pertahanan terakhir bagi suatu bangsa atas kedaulatan wilayah beserta seluruh bentuk dan sistem kehidupan yang dimilikinya. Dalam konteks teori pembangunan, implementasi pembangunan di rural area tidak hanya menjadi pelik karena berbagai keterbatasan infrastuktur dan fasilitas kehidupan yang dimilikinya melainkan juga menjadi kompleks akibat adanya ego sektoral yang secara bersamaan ingin memanfaatkan berbagai sumber daya yang potensial pada rural area. Lebih lanjut, jika dikaitkan dengan booming-nya pembangunan desa wisata selama beberapa dekade terakhir di Indonesia maka berbagai kompleksitas masalah tersebut sangat potensial menjadi problematika yang bersifat laten dalam pembangunan. Atas hal itu, maka pembangunan pariwisata di rural area haruslah menjadikan zat, sifat dan fungsi rural area sebagai subjek utama pembangunan; dengan kata lain pola pembangunan di rural area tidak boleh dilakukan dengan tourism/demand oriented development tetapi harus eco-rural oriented development. Eco-rural oriented development akan menjadikan pembangunan wisata desa berkembang atas dasar apapun potensi yang dimiliki. Hal ini memberi implikasi kepada mayarakat lokal perdesaan bahwa mereka tidak perlu menduplikasi kegiatan-kegiatan wisata dari daerah lain karena desa mereka memiliki kekhasan, keunikan dan kearifan lokal tersendiri yang patut mereka banggakan. Berbicara pembangunan rural area dengan konsep eco-rural tourism setidaknya terdapat 7 aspek penting yang memiliki keterkaitan langsung dengan hal ini, yakni (1) aspek sosial budaya; (2) aspek konservasi dan lingkungan; (3) aspek politik etnik; (4) aspek ekonomi; (5) aspek pembangunan regional; (6) aspek pariwisata; dan (7) aspek ekologi lanskap. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun dan mengembangkan model serta strategi eco-rural tourism secara optimal sehingga dapat tercipta rural area yang berkelanjutan didukung potensi yang dimilikinya, untuk itu maka dibutuhkan beberapa analisis yakni: 1) menganalisis konsep dasar eco-rural; 2) menganalisis pola orientasi pemangku kepentingan terhadap konsep eco-rural tourism; 3) menganalisis dan mengkonfirmasi model eco-rural tourism yang akan dibangun dan dikembangkan; 4) menghasilkan model dan strategi pembangunan serta pengembangan eco-rural tourism yang optimal. Penelitian ini menghasilkan kebaruan berupa konsep eco-rural, konsep eco-rural tourism, 49 kriteria dan 343 indikator eco-rural tourism, serta model strategi pembangunan/pengembangan eco-rural tourism yang optimal melalui pendekatan yang komprehensif yang melibatkan bidang keilmuan ekowisata, sosiologi perdesaan, sosial budaya, ekonomi, arsitektur lanskap, lingkungan, perencanaan wilayah, serta politik etnik. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran (mix methods). Metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling dan random sampling. Teknik analisis yang dilakukan adalah teknik deskriptif, One score one indicator scoring sistem, Confirmatory factor analysis (CFA), dan Reciprocal mirroring value matrix. Hasil yang diperoleh adalah 1) konsep dasar eco-rural terkonfirmasi berorientasi positif dari hasil penilaian para pemangku kepentingan; 2) arah polarisasi persepsi pemangku kepentingan untuk semua aspek eco-rural tourism bersifat positif dengan intensitas arah yang kuat, sehingga dapat dimaknai bahwa masyarakat lokal sepakat dan menyatakan kriteria dan indikator yang disusun relevan dan harus dimiliki oleh kawasan rural dalam membangun eco-rural tourism yang optimal; 3) konfirmasi model melalui CFA menunjukkan bahwa aspek, kriteria dan indikator yang dibangun sudah sesuai atau sudah fit. Kesesuaian model dan ketepatan yang dihasilkan, dapat menjadi dasar yang kuat dalam menganalisis optimasi model pembangunan dan pengembangan eco-rural tourism; 4) optimasi model eco-rural tourism dapat terwujud dengan menggerakkan 4 aspek, yakni aspek konservasi dan lingkungan sebagai penggerak utama, dilanjutkan aspek ekologi lanskap, sosial budaya dan pariwisata. Rural areas are not only one of the last reserves of life resources owned by a nation, but indeed also the last line of defense for a nation over its territorial sovereignty and all forms and systems of life. In context of development theory, the implementation of development in rural areas is not only complicated due to its limited infrastructure and living facilities, but also becomes complex due to sectoral egos that simultaneously taking advantage of various potential resources in rural areas. Furthermore, related to the booming development of rural tourism over the last few decades in Indonesia, the various complexities of these problems have the potential to become latent problems in development. Due to those reasons, tourism development in rural areas have to make the substance, nature and function of rural areas as the main subject of development; in other words, the pattern of development in rural areas cannot be carried out with tourism/demand oriented development but have to be eco-rural oriented development. Eco-rural oriented development will make rural tourism development base on rural area’s own potentials. The implications for local rural community are that they do not need to duplicate tourism activities from other areas because their village has its own characteristic, uniqueness, and local wisdom they are proud of. Discussing about the development of rural areas with eco-rural tourism concept, there are at least 7 important aspects directly related to, namely (1) socio-cultural aspects; (2) conservation and environmental aspects; (3) ethnic political aspects; (4) economic aspects; (5) regional development aspects; (6) tourism aspect; and (7) ecological landscape aspects. The purpose of this research is to build and develop optimal eco-rural tourism models and strategies so that sustainable rural areas can be created which supported by their potential, for this reason several analysis are needed, namely: 1) analyzing the basic concept of eco-rural; 2) analyzing the pattern of stakeholder orientation towards the concept of eco-rural tourism; 3) analyzing and confirming the eco-rural tourism model that will be built and developed; 4) creating optimal development models and strategies of eco-rural tourism. The novelties of this research are eco-rural concepts, eco-rural tourism concepts, 49 criterias and 343 indicators of eco-rural tourism, and optimal models and strategies for developing eco-rural tourism through a comprehensive approach involving the scientific fields of ecotourism, rural sociology, socio-culture, economics, landscape architecture, environment, regional planning, and ethnic politics. The research method used in this study is mix methods. Mix methods is a research approach that combines qualitative research with quantitative research. Sampling techniques used are purposive sampling and random sampling. The analysis techniques used are descriptive technique, One score one indicator scoring system, Confirmatory factor analysis (CFA), and Reciprocal mirroring value matrix. The results obtained are 1) the basic concept of eco-rural is confirmed to be positively oriented from the results of stakeholder assessments; 2) the direction of polarization of stakeholder perceptions for all aspects of eco-rural tourism is positive with a strong direction intensity, so that it can be interpreted that the local community agrees and states that the criteria and indicators are relevant and must have by rural areas in eco-rural tourism development; 3) confirmation of the model through CFA shows that the aspects, criteria and indicators compiled are appropriate and fit. The conformity of the model and its accuracy can be a strong basis in analyzing the optimization of the eco-rural tourism development model; 4) optimization of the eco-rural tourism model can be realized by activating 4 aspects, namely conservation and environmental aspects as the main drivers, followed by ecological landscape, socio-cultural and tourism aspects.
Collections
- DT - Forestry [347]