Potensi Suara Burung Dalam menurunkan Stres di kebun Raya Bogor
Date
2023Author
Asahiro, Yuriko
Sunkar, Arzyana
Hernowo, Jarwadi Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Stres merupakan suatu fenomena global yang telah menjadi fakta sehari hari. Stres dapat terjadi karena adanya stressor seperti kehilangan pekerjaan,
tuntutan kehidupan, ketakutan, dan keresahan. Di Indonesia, adanya pandemi
COVID-19 meningkatkan angka penduduk yang mengalami stres. Meskipun
meningkatkan tekanan kesehatan mental, COVID-19 juga memiliki manfaat positif
seperti meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan populasi burung pada
daerah perkotaan. Keberadaan burung merupakan hal yang positif karena dapat
digunakan sebagai alternatif untuk terapi mengurangi stres. beberapa penelitian
terdahulu menunjukkan bahwa mendengarkan suara burung dapat memberikan rasa
nyaman dan mengurangi tingkat stres seseorang. Kebun Raya Bogor merupakan
suatu taman kota di Kota Bogor yang memiliki lokasi strategis, luasan area yang
mencukupi, dan keanekaragaman burung yang tinggi yang merupakan suatu potensi
untuk digunakan sebagai terapi untuk menurunkan tingkat stres penduduk yang
murah dan mudah untuk diakses. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini
bertujuan 1) menganalisis keanekaragaman dan sebaran burung, 2)
mengkorelasikan tingkat stres pengunjung dengan faktor yang memengaruhinya, 3)
mengkorelasikan persepsi pengunjung terhadap potensi menurunkan stres dari
suara burung dengan faktor yang memengaruhinya, 4) mengkorelasikan jenis-jenis
burung yang dapat mengurangi tingkat stres pengunjung dengan faktor yang
memengaruhinya, dan 5) mengidentifikasi persepsi pengunjung terhadap
konservasi burung di Kebun Raya Bogor.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai Februari 2022.
Tahap observasi burung dilakukan pada 12 lingkungan di Kebun Raya Bogor
sebagai jalur pengamatan. Observasi burung dilakukan sebanyak dua kali untuk
setiap jalur pada dan sore hari. Observasi dilakukan dengan metode daftar jenis
McKinnon. Pada tahap wawancara, 100 pengunjung dipilih sebagai responden
dengan teknik Random dan Accidental sampling dengan memperhatikan akses ke
pengunjung dan ketersediaan untuk diwawancara. Adapun tahapan wawancara
yaitu 1) perkenalan kuesioner dan profil pengunjung, 2) responden diminta untuk
mengukur tingkat stres yang dirasakan, 3) responden menjawab pertanyaan tentang
persepsi terhadap efek menurunkan stres dari suara burung (PRSS) sembari
mendengarkan rekaman suara burung, 4) responden diminta untuk memberi nilai
potensi dalam menurunkan stres yang dirasakan (PRP) dari beberapa suara burung
yang terdapat di KRB, 5) setelah itu responden diminta menjawab pertanyaan
tentang keinginan dan harapan mereka terhadap konservasi burung di KRB.
Pengukuran tingkat stres yang dirasakan pengunjung dilakukan dengan Perceived
Stress Scale, untuk persepsi pengunjung terhadap suara burung digunakan
Perceived Restorativeness Soundscape Scale, sedangkan untuk suara burung
spesifik yang dinilai dengan Perceived Restorative Potential. Analisis data
observasi burung dilakukan dengan mengetahui persentase kehadiran pada jalur,
frekuensi pertemuan, dan frekuensi bersuara burung. Analisis data wawancara
dilakukan dengan analisis regresi linier stepwise dan analisis varians.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 jenis burung di KRB yang
terdiri dari 25 suku dengan lingkungan yang memiliki jenis burung paling tinggi
adalah lingkungan 7. Sebanyak 36 jenis burung bersuara dan 12 jenis burung tidak
bersuara. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat empat jenis burung yang
selalu ditemui di 12 lingkungan atau memiliki tingkat pertemuan 100% dan lima
jenis burung yang dapat ditemui di 11 lingkungan atau memiliki tingkat pertemuan
91.67%. Dari kesembilan spesies tersebut, dipilih lima spesies burung yang akan
digunakan dalam penelitian. Adapun jenis burung yang dipilih adalah burung
Cucak kutilang, Cinenen jawa, Cekakak sungai, Kepodang kuduk hitam, dan
Tekukur biasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% responden adalah perempuan
dengan persentase responden yang berumur antara 19-25 tahun adalah 56%.
Kebanyakan responden berasal dari Bogor dan 52% nya berasal dari Kabupaten
Bogor. Sebanyak 55% responden memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu SMA.
Mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai Mahasiswa (55%). Lebih dari
70% dari responden memiliki pendapatan di bawah Rp 5.000.000. Sebagian besar
pengunjung baru berkunjung satu kali dalam sebulan terakhir (84%), dengan
mayoritas lama kunjungan 1-3 jam (55%). Tujuan kunjungan yang paling umum
adalah untuk menikmati keindahan alam (50%).
Jumlah responden yang mengalami tingkat stres rendah, sedang, dan tinggi
secara berturut-turut adalah 22%, 73%, dan 5%. Faktor yang signifikan
memengaruhi tingkat stres adalah umur responden. Semakin tua responden semakin
rendah tingkat stres mereka. Jumlah responden yang merasakan efek pemulihan
rendah, sedang, dan tinggi secara berturut-turut adalah 2%, 61%, dan 37%. Semakin
rendah tingkat stres, semakin tinggi efek pemulihan stres yang dirasakan dari suara
burung. Faktor yang secara signifikan memengaruhi persepsi efek pemulihan stres
dari suara burung adalah umur dan frekuensi kunjungan. Semakin tua dan sering
seseorang berkunjung, semakin tinggi efek pemulihan stres yang dirasakan dari
suara burung. Burung Cinenen jawa memiliki potensi restoratif tinggi, sedangkan
burung Tekukur biasa, Cucak kutilang, Kepodang kuduk hitam, dan Cekakak
sungai memiliki potensi restoratif sedang. Nilai PRP burung Cinenen jawa
dipengaruhi oleh nilai PRSS, jenis kelamin, dan pekerjaan. PRP burung Cekakak
sungai dipengaruhi oleh umur dan rumah dekat dengan RTH. PRP Kepodang kuduk
hitam dipengaruhi oleh umur dan tingkat stres. PRP Cucak kutilang dipengaruhi
oleh umur, lama kunjungan, dan pekerjaan. Dan PRP Tekukur biasa dipengaruhi
oleh waktu tempuh dan nilai PRSS. Sebanyak 98% pengunjung menganggap
keberadaan burung penting untuk KRB, 97% responden setuju untuk diadakannya
kegiatan khusus terkait burung di KRB, dan semua responden (100%) setuju untuk
diadakannya kegiatan konservasi burung di Kebun Raya Bogor.
Collections
- MT - Forestry [1419]