Keefektifan Bioherbisida Campuran Ekstrak Mempelas (Tetracera indica L. Merr) dan Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) untuk Mengendalikan Gulma pada Budidaya Kailan
Abstract
Kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak bioherbisida berbahan Tetracera indica dan Cyperus rotundus berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan bioherbisida campuran T. indica L. dan C. rotundus L. dalam mengendalikan gulma pada budidaya kailan. Penelitian dilakukan pada Maret-September 2022 di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB, Cikarawang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu P0=kontrol, P1=T. indica tunggal (45 kg ha-1), P2=C. rotundus tunggal (45 kg ha-1), P3= Penyiangan manual, P4=C. rotundus 45 kg ha-1 + T. indica 22,5 kg ha-1, P5=C. rotundus 22,5 kg ha-1 + T. indica 45 kg ha-1, P6=C. rotundus 45 kg ha-1 + T. indica 45 kg ha-1, sehingga terdapat 28 satuan percobaan berupa bedengan (1 m x 5 m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bioherbisida campuran perlakuan P4 dan P5 efektif menekan gulma total pada 2-6 MSA, sedangkan P6 pada 2-8 MSA dibandingkan kontrol. Persentase penekanan gulma total dari bioherbisida campuran (P6) yaitu 85,18% pada 4 MSA. Aplikasi bioherbisida campuran (P6) dapat menekan pertumbuhan gulma spesies R. exaltata pada 4 MSA, C. kyllingia, E. hirta pada 2-6 MSA, C. benghalensis pada 4-6 MSA, A. conyzoides pada 4-8 MSA, serta E. indica, P. niruri, A. indica pada 2-8 MSA. Penggunaan bioherbisida dosis campuran terbukti tidak menimbulkan fitotoksisitas tanaman kailan pada 1-3 MSA. The compounds contained bioherbicide extract from Tetracera indica L. and Cyperus rotundus L. have potential as bioherbicides. The aim this study to determine effectiveness mixed bioherbicide extracts T. indica L. and C. rotundus L. for controlling weeds in kailan cultivation. The research conducted from March-September 2022 at Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB, Cikarawang. This study used Randomized Complete Block Design (RKLT) with seven treatments and four replications. The tested treatment is P0=control, P1=T. indica single (45 kg ha-1), P2=C. rotundus single (45 kg ha-1), P3=Manual weeding, P4=C. rotundus 45 kg ha-1 + T. indica 22.5 kg ha-1, P5=C. rotundus 22.5 kg ha-1 + T. indica 45 kg ha-1, P6=C. rotundus 45 kg ha-1 + T. indica 45 kg ha-1, so there are 28 experimental units of beds (1 m x 5 m). The results showed that the application of mixed bioherbicide treatments P4 and P5 effectively suppressed total weeds at 2-6 WAA, while P6 at 2-8 WAA compared to control. The percentage of total weed suppression from mixed bioherbicide (P6) is 85.18% at 4 WAA. Application of mixed bioherbicide (P6) can suppressed growth of weed species R. exaltata at 4 WAA, C. kyllingia, E. hirta at 2-6 WAA, C. benghalensis at 4-6 WAA, A. conyzoides at 4-8 WAA, and E. indica, P. niruri, A. indica at 2-8 WAA. The application of a mixed bioherbicide did not cause the phytotoxicity of kailan plants at 1-3 WAA.