Penggunaan Atraktor Lampu LED Merah pada Bubu di Perairan Desa Pena’ah Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga Kepulauan Riau
Abstract
Penangkapan dengan bubu merupakan salah satu kegiatan perikanan tangkap yang mendominasi di Perairan Pena’ah. Bubu mengalami penurunan hasil tangkapan ditandai dengan dengan hasil tangkapan yang semakin sedikit serta semakin jauhnya daerah penangkapan ikan. Nelayan di Desa Pena’ah pada umumnya mengoperasikan bubu tanpa menggunakan umpan, sehingga hal ini diduga mempengaruhi hasil tangkapan serta efektivitas alat tangkap bubu. Penurunan hasil tangkapan selama beberapa tahun terakhir tidak hanya mengenai bubu yang masih tradisonal melainkan juga disebabkan oleh banyak nya jumlah bubu yang digunakan nelayan menjadi masalah yang serius untuk keberlanjutan penggunaan alat tangkap bubu dan mengancam mata pencaharian nelayan. Penurunan hasil tangkapan ikan demersal dan meningkatnya penggunaan bubu 50-100 unit per nelayan yang berada di Desa Pena’ah. Sejauh ini, tampaknya belum ada langkah nyata untuk mengatasi kegiatan penangkapan bubu dalam meningkatkan efektivitas penangkapan sehingga penambahan atraktor umpan dan LED merah pada perikanan bubu perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil tangkapan.Penambahan atraktor umpan yang digunakan melalui dua pendekatan utama yaitu berkaitan dengan indera penglihatan dan penciuman. Penelitian ini bertujuan untuk membuat serta memperkenalkan penggunaan umpan dan teknologi atraktor dengan LED merah pada bubu yang diharapkan menjadi terobosan baru dalam teknologi penangkapan bubu yang efektif dan efisien. Penelitian dilakukan melalui rancang bangun LED merah di laboratorium pada bulan September 2021 hingga bulan Maret 2022 di Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University Bogor dan Uji coba penangkapan bubu dengan atraktor LED merah dilakukan di perairan Pena’ah Kepulauan Riau Januari-Maret 2022. Penggunaan lampu LED merah sebagai atraktor pada bubu sabagai salah satu upaya agar jenis ikan demersal berupa ikan Kerapu sebagai target tangkapan utama dan ikan karang tertarik mendekati dan masuk kedalam bubu. Hasil penelitian di laboratorium menghasilkan konstruksi LED baru yang memiliki pembungkus lampu (casing) terbuat dari bahan akrilik berbentuk seperti torpedo. Atraktor ini menggunakan lampu cree LED 10 watt dengan sumber energi dari baterai alkaline 3 volt. Material pembungkus LED bawah air dari bahan aklirik lebih kuat terhadap tekanan hidrostatis dengan kisaran nilai 2-3 atm atau 2.06-3.09 kgf/cm2, sehingga memenuhi kriteria sebagai pembungkus lampu (Sulkhani et al. 2014). Sebaran cahaya lampu yang telah dirancang menunjukan bahwa sebaran intensitas cahaya lampu LED merah pada medium udara dan medium air memiliki perbedaan sebaran intensitas cahaya. Pola sebaran cahaya lampu LED merah pada medium udara menyebar secara merata namun pada medium air cahaya mengalami penurunan nilai intensitas yg signifikan seiring bertambahnya kedalaman, hal ini disebabkan oleh sifat cahaya yang memiliki kemampuan rambat yang berbeda terhadap hambatan disuatu medium. Penelitian di lapangan dilakukan dengan mengikuti proses pengoperasian bubu secara langsung dengan membandingkan tiga perlakuan yaitu bubu kontrol, bubu LED merah dan bubu LED merah kombinasi umpan. Perbandingan hasil tangkapan menunjukkan bahwa bubu LED merah memiliki keragaman spesies dan famili lebih tinggi, namun LED merah kombinasi umpan memiliki hasil tangkapan terbanyak dari jumlah serta harga jual lebih tinggi. Berdasarkan komposisi total hasil tangkapan selama penelitian sebanyak 51.87 kg yang terdiri dari 23 famili dan 43 spesies. Latidae merupakan famili yang memiliki hasil tangkapan total terbanyak yaitu 5.82 kg dibandingkan dengan famili yang lain. Tiap bubu perlakuan memberikan komposisi hasil tangkapan yang berbeda, bubu kontrol menangkap 10 famili didominasi hasil tangkapan Latidae sebanyak 3.24 kg, bubu LED merah menangkap 13 famili didominasi oleh Lutjanidae sebanyak 1.73 kg, dan bubu LED merah kombinasi umpan menangkap 11 famili didominasi Haemulidae 1.97 kg. Hasil tangkapan kerapu yang tertangkap selama penelitian berjumlah 18 ekor dengan hasil tangkapan terbanyak pada bubu LED kombinasi umpan dengan jumlah 9 ekor, bubu LED merah berjumlah 5 ekor dan bubu kontrol berjumlah 4 ekor. Nilai efektivitas bubu kontrol 22%, LED merah sebesar 28 % sedangkan bubu dengan menggunakan LED merah kombinasi umpan yaitu 50 %. Dengan demikian penangkapan ikan kerapu menggunakan bubu dengan LED merah kombinasi umpan memiliki efektivitas cukup baik dibandingkan LED merah dan kontrol. LED merah sebagai atraktor umpan pada bubu mampu meningkatkan efektivitas bubu baik dengan LED saja atau LED kombinasi umpan sehingga dapat dipertimbangkan untuk diterapkan secara komersial pada perikanan bubu dengan tujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan kerapu dan ikan karang . Kekurangan penambahan atraktor LED sebagai umpan pada bubu yaitu keterbatasan sumber energi lampu yang berpengaruh terhadap durasi nyala lampu sehingga perlu adanya kajian terkait penggunaan baterai rechargeable sebagai sumber energi yang efesien. Perlu pula dikaji penggunaa LED dengan intensitas cahaya berbeda sebagai umpan buatan pada bubu. Kata kunci: bubu, efektivitas, kerapu, LED merah, umpan
Collections
- MT - Fisheries [3019]