Perencanaan penggunaan lahan untuk komoditas unggulan hortikultura buah dataran rendah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Date
2023-01-11Author
Fauzi, Muhammad Rizam
Widiatmaka, Widiatmaka
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Ditetapkannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menjadikan pemerintah daerah lebih luas dan bertanggung jawab dalam mengatur daerahnya termasuk diantaranya aspek perekonomian daerah. Perekonomian Kabupaten Pemalang disokong oleh berbagai sektor dengan sektor pertanian sebagai penyokong utama ekonomi daerah. Dengan demikian, pengembangan sektor pertanian diperlukan melalui evaluasi lahan untuk komoditas unggulan daerah. Hortikultura buah merupakan komoditas yang belum banyak dikembangkan dalam wilayah studi. Penelitian ini bertujuan menentukan komoditas unggulan sektor hortikultura buah dan mengevaluasi kesesuaian lahan dan ketersediaan lahan di Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan dalam menentukan komoditas unggulan menggunakan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA), sedangkan analisis evaluasi lahan menggunakan Multi-Criteria Evaluation (MCE) dengan kriteria yang digunakan adalah jenis tanah, kemiringan lereng, elevasi, kedalaman efektif, formasi geologi, curah hujan, dan jarak ke jalan. Kriteria dibobot menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Skoring dan overlay peta dilakukan menggunakan sistem informasi geografis (GIS) untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. Peta kesesuaian lahan pertanian hortikultura buah digunakan untuk mendapatkan informasi lahan yang sesuai untuk pertanian hortikultura buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas durian di Kecamatan Warungpring merupakan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif terbesar di Kabupaten Pemalang dan komoditas rambutan di Kecamatan Bantarbolang merupakan komoditas yang memiliki keunggulan kompetititf terbesar di Kabupaten Pemalang. Kesesuaian lahan untuk pertanian hortikultura buah yang paling luas berada pada kelas S2 (Moderately Suitable) dengan luas 52.754,31 ha sedangkan untuk lahan yang tersedia dan sesuai seluas 6.633,03 ha. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pemalang. Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, Kesesuaian Lahan, Location Quotient, Multi Criteria Evaluation, Shift Share Analysis The stipulation of Law Number 32 of 2004 on Regional Government makes regional governments more knowledgeable and responsible for managing their regions including regional economy aspects. The economy of Pemalang Regency is supported by various sectors with the agricultural sector as the main support for the regional economy. Thus, the development of the agricultural sector is needed through land evaluation for regional superior commodities. Fruit horticulture is a commodity that has not been developed much in the study area. This study aims to determine the leading commodities in the fruit horticulture sector and evaluate land suitability and land availability in Pemalang Regency. The method used in determining superior commodities uses Location Quotient (LQ) and Shift Share Analysis (SSA), while the land evaluation analysis uses Multi-Criteria Evaluation (MCE) with the criteria used are soil type, slope, elevation, effective depth, geological formations, rainfall, and distance to roads. Criteria are weighted using the Analytical Hierarchy Process (AHP). Scoring and map overlay was conducted using a geographic information system (GIS) to determine land suitability classes. Map of land suitability for fruit horticulture farming was used to obtain information on suitable land for fruit horticulture farming. The results showed that the durian commodity in Warungpring District was a commodity that has the largest comparative advantage in Pemalang Regency and the rambutan commodity in Bantarbolang District was a commodity that has the largest competitive advantage in Pemalang Regency. The most extensive land suitability for fruit horticulture farming was in S2 (Moderately Suitable) class wiith an area of 52,754.31 ha while for available and suitable land was 6,633.03 ha. The results of the research can be used as information and material for consideration in making local government policies in Pemalang Regency. Keywords: Analytical Hierarchy Process, Kesesuaian Lahan, Location Quotient, Multi Criteria Evaluation, Shift Share Analysis