Efikasi Nanoemulsi Boswellic acid pada Kardiotoksisitas yang Diinduksi Cyclophosphamide pada Tikus
Date
2023Author
Putri, Miranti Fardesiana
Wientarsih, Ietje
Prasetyo, Bayu Febram
Juniantito, Vetnizah
Metadata
Show full item recordAbstract
Cyclophosphamide (CP) merupakan agen kemoterapi yang termasuk dalam kelompok alkylating agent yang banyak digunakan dalam pengobatan kanker. Kardiotoksisitas sering kali menjadi efek samping penggunaan CP dalam terapi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi efek protektif Boswellic acid (BA) dalam bentuk ekstrak dan nanoemulsi terhadap kejadian kardiotoksisitas yang diinduksi oleh CP. Pada penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus Sprague Dawley yang dibagi menjadi 4 kelompok secara acak. Kelompok 1 (K1) diberi injeksi dengan aqua pro injek secara intraperitoneal (IP) satu kali seminggu. Kelompok 2 (K2) diberi CP secara IP dengan dosis 50 mg/kg BB, satu kali seminggu. Kelompok 3 (K3) diberi esktrak Boswellic acid dengan dosis 250 mg/kg BB per oral, setiap hari. Kelompok 4 (K4) diberi nanoemulsi Boswellic acid dengan dosis 250 mg/kg BB per oral setiap hari. Perlakuan dilakukan selama 21 hari. Selama perlakuan, berat badan tikus ditimbang setiap hari. Variabel dalam penelitian ini adalah berat badan, berat jantung, ratio berat jantung terhadap berat badan, biokimiawi darah, dan histopatologi jantung.
Sediaan nanoemulsi BA pada penelitian ini, mempunyai ukuran 330 nm dan potensial zeta sebesar 27,2 mV. Hasil biokimiawi darah menunjukkan tingkat lactate dehydrogenase (LDH), creatinine phosphokinase (CPK), alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST) pada K2 lebih tinggi dan berbeda nyata (p<0,05) dibanding K1, K3 dan K4. Secara statistika hasil biokimiawi darah pada K3 dan K4 tidak berbeda nyata (p>0,05) dibanding K1. Kedua kelompok (K3 dan K4) tidak berbeda nyata (p>0,05) namun secara rata-rata hasil pada K4 memiliki angka yang lebih rendah dibanding K3. Lesi histopatologi yang diamati adalah fokus nekrotik, infiltrasi sel radang, dan luas perikarditis. Hasil pengamatan histopatologi didapatkan hasil rata-rata dengan uji lanjut Tukey, jumlah fokus nekrotik dan sel radang K2 berbeda nyata (p<0,05). Perlakuan K3 tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan perlakuan K4. Hasil rata-rata luas perikarditis perlakuan K2 berbeda nyata (p<0,05) dengan K1, K3 dan K4 namun kelompok K3 tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan kelompok K4. Kelompok K1 menunjukkan struktur miokardium yang kompak dengan serabut otot yang jelas dan tidak ditemukan adanya lesi. Pada K2 ditemukan lesi berupa fokus nekrotik, perikarditis, dan inflamasi yang ditandai dengan adanya infiltrasi sel radang, selain itu ditemukan juga hemoragi, degenerasi hingga nekrotik sel. Pada K3 dan K4 ditemukan lesi dengan tingkat keparahan yang lebih ringan bila dibandingkan K2. Hal ini menunjukkan bahwa BA dan nanoemulsi BA mempunyai efek protektif pada organ jantung terhadap kardiotoksisitas yang diinduksi CP.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]