Perilaku Dormansi dan Efektivitas Metode Pematahan Dormansi pada Benih Mentimun (Cucumis sativus L.)
Date
2023-01-19Author
Haq, Nasrul
Ilyas, Satriyas
Suhartanto, M. Rahmad
Purwanto, Y. Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
PT BISI International Tbk melaporkan kasus dormansi pada benih mentimun hibrida mencapai lebih dari 25% dari total produksi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku dormansi dan efektifitas metode pematahan dormansi pada benih mentimun. Percobaan pertama menentukan persistensi dormansi dan mempelajari perilaku dormansi benih mentimun, khususnya aktivitas hormon endogen benih. Benih mentimun varietas CU-1047 dan CU-1051 yang baru dipanen diekstraksi, dikeringkan (kadar air 8-10%), dan disimpan selama 8 minggu pada suhu ruang 25±2˚C dan RH 35-70%. Lot benih yang disimpan diuji perkecambahan benih seminggu sekali, dan analisis hormon (ABA, GA, zeatin, dan kinetin) setiap dua minggu. Pada percobaan kedua, metode pematahan dormansi dilakukan dengan menggunakan dry heat treatment (DHT) pada suhu 36oC, 50oC, 80oC, dan DHT chamber dengan variasi waktu pemanasan. Perlakuan kimia juga dilakukan dengan waktu perendaman 24 jam menggunakan air destilasi, GA3 dan KNO3. Percobaan ketiga, metode pematahan dormansi menggunakan teknologi UFB water 20 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas CU-1047 dan CU-1051 memiliki intensitas dormansi yang tinggi benih baru panen yaitu lebih dari 50%. Intensitas dormansi benih kedua varietas menurun setiap minggu hingga akhir periode after-ripening diikuti dengan peningkatan persentase daya kecambah, daya tumbuh maksimum, dan indeks vigor benih. Persistensi dormansi pada kedua varietas adalah tiga minggu setelah benih dipanen. Kandungan ABA yang tinggi diduga menjadi penyebab dormansi yang terjadi pada benih mentimun sesaat setelah panen. Penurunan kandungan ABA selama periode simpan berkorelasi dengan peningkatan daya berkecambah benih. Perlakuan DHT menurunkan kandungan ABA dan meningkatkan daya berkecambah benih mentimun. Metode pemecahan dormansi yang paling efektif adalah menggunakan panas kering 80oC selama 24 jam atau DHT chamber. Metode alternatif adalah perendaman benih dalam KNO3 1% selama 24 jam diikuti dengan pengeringan hingga kadar air awal. Teknologi UFB water 20 ppm O2 belum efektif dalam mematahkan dormansi benih mentimun.
Collections
- MT - Agriculture [3781]