Pengaruh Kerapatan Tanam dan Jumlah Buku per Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) di Polybag dalam Konteks Pertanian Perkotaan
Abstract
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) memiliki potensi dalam pertanian perkotaan. Stek mini dapat menurunkan kebutuhan bahan tanam. Kerapatan tanam yang lebih tinggi dapat meningkatkan efisiensi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah buku bibit dan kerapatan tanam yang optimal bagi pertanian kota yang efisien. Penelitian dilakukan antara Mei - Oktober 2021 di Setu, Tangerang Selatan. Penelitian dirancang dengan split plot-rancangan kelompok lengkap teracak (SP-RKLT). Faktor pertama adalah jumlah buku bibit dengan taraf 2, 4, dan 6 buku. Faktor kedua adalah kerapatan tanam dengan 1, 2, dan 3 stek per polybag. Hasil menunjukkan bahwa bibit dengan buku yang lebih banyak memiliki pertumbuhan batang, daun, dan buku awal yang lebih baik sampai 8 MST. Perlakuan 1 stek per polybag memberikan pertumbuhan akhir individu tinggi namun perlakuan 2 dan 3 stek per polybag memberikan pertumbuhan per polybag dan hasil umbi yang paling tinggi. Sweet potato (Ipomoea batatas L.) has potential for efficient urban farming. Mini cutting can reduce plant material needs. High plant density can lead to more efficient land use. This research aims to deduce the most optimal node cutting and plant density for efficient urban farm. Research was done from May to October 2021 in Setu, Tangerang Selatan. This research is designed with split-plot randomized complete block design (SP-RCBD). First factor is node cutting with treatment 2, 4, and 6 node each cutting. Second factor is plant density with treatment 1, 2, and 3 cutting each polybag. Result shows that cutting with more node have better early growth until 8 weeks after planting. Plant density of 1 plant per polybag gives best individual plant late growth while 2 and 3 plant per polybag give better per polybag growth and tuber yield.