Perbandingan Pertumbuhan, Kebutuhan Air, dan Efisiensi Pemakaian Air antara Lima Varietas Bawang Merah (Allium cepa L.)
Date
2023Author
Samya, Shabrina Bintang
Sulistyono, Eko
Purnamawati, Heni
Metadata
Show full item recordAbstract
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan kelompok sayuran rempah tidak
bersubstitusi. Kebutuhan air tanaman dapat diperoleh melalui nilai
evapotranspirasi. Penelitian ini bertujuan memperoleh perbedaan pertumbuhan,
kebutuhan air tanaman, dan efisiensi pemakaian air pada masing-masing varietas.
Penelitian dilaksanakan di Area Sawah di Desa Ngurensiti, Kecamatan
Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian ±7 meter
di atas permukaan laut (m dpl) pada bulan Juli hingga September 2021. Penelitian
ini dilakukan dengan menguji lima varietas bawang merah yaitu Bima Brebes
(V1), Super Philip (V2), Tajuk (V3), Bauji (V4), dan Batu Ijo (V5) menggunakan
Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Bawang merah ditanam dengan
jarak tanam 15 cm × 20 cm pada petak bedengan berukuran 3 m × 0,5 m. Hasil
penelitian diperoleh perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman dan jumlah daun pada kelima varietas. Varietas Tajuk memiliki
jumlah daun terbanyak dan memiliki nilai evapotranspirasi/kebutuhan air tertinggi,
sedangkan varietas Batu Ijo sebaliknya. Perlakuan varietas tidak berpengaruh
nyata terhadap efisiensi pemakaian air. Varietas Super Philip merupakan varietas
terbaik menurut hasil analisis data panen. Shallots (Allium cepa L.) are a non-substitute herb. Plant water requirements
can be obtained through the value of evapotranspiration. This research aims as
well as to obtain growth differences, plant water requirements, and water use
efficiency for each varieties. The research was conducted in a rice field area in
Ngurensiti Village, Wedarijaksa District, Pati Regency, Central Java with an
altitude of ±7 meters above sea level (m asl) from July to September 2021. This
research was conducted by testing five shallot varieties, namely Bima Brebes (V1),
Super Philip (V2), Tajuk (V3), Bauji (V4), and Batu Ijo (V5) using a Randomized
Complete Block Design (RCBD). Shallots were planted with a spacing of 15 cm ×
20 cm in a bed plot measuring 3 m × 0.5 m. The results showed that the varieties
treatment had a significant effect on the growth of plant height and number of
leaves in the five varieties. Tajuk has the highest number of leaves and has the
highest evapotranspiration/water requirement value, while Batu Ijo is the opposite.
Varietal treatment has no significant effect on water use efficiency. Super Philip is
the best varieties according to the results of harvest analysis.