Analisis Kelayakan Food Estate Singkong Berkelanjutan di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah
Abstract
Pengembangan food estate merupakan program untuk menunjang ketahanan pangan. Kabupaten Gunung Mas merupakan salah satu lokasi yang akan di kembangkan food estate. Pengembangan food estate dilakukan di kawasan hutan dengan metode land clearing. Ada perubahan besar dalam tutupan lahan hutan dan tentunya akan berpenyaruh terhadap fungsi hutan baik ekonomi, sosial maupun ekologi. Kelayakan pengembangan food estate harus diuji, untuk memastikan pengembangan program ini bekelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Melakukan analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk pengembangan food estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas, (2) Analisis Kelayakan finansial pengembangan food estate singkong berkelanjutan di Kabupaten Gunung Mas, (3) Analisis dampak sosial, ekonomi dan lingkungan pengembangan food estate singkong berkelanjutan di Kabupaten Gunung Mas. Identifikasi ketersediaan lahan dengan mengintegragisakan status kawasan hutan dan penggunaan izin yang ada di wilayah tersebut dengan metode overlay. Kesesuaian lahan food estate dinilai dengan pendekatan Multi Kriteria Analisis berbasis Analisis Hirarki Proses. Analisis finansial diukur dengan metode Net Peresent Value (NPV), Benefit Cost of Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR). Analisis dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dilakukan dengan metode deskriptif kuntitatif. Hasil penelitian menunjukkan Di Kabupaten Gunung Mas terdapat lahan untuk pengembangan food estate singkong berkelanjutan seluas 33.799,15 Ha dengan Kelas kesesuaian lahan pengembangan food estate singkong berkelanjutan di Kabupaten Gunung Mas adalah Kelas Sangat Sesuai 496,74 Ha, Sesuai 31.496,21 Ha, dan Kurang Sesuai 1.806,21 Ha. Pengembangan food estate singkong berkelanjutan layak secara finansial karena dikembangkan dari hulu ke hilir secara terintegrasi dengan nilai NPV Rp.19.923.478.000.000,00, IRR 48,31%, dan BCR 2,3. Potensi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dapat ditimbulkan dengan adanya food estate singkong berkelanjutan yaitu : Dampak ekonomi adanya penambahan nilai pendapatan setiap tenaga kerja; Dampak sosial adalah adanya cara hidup, budaya dan komunitas penduduk; Dampak lingkungan adalah adanya potensi kehilangan simpanan karbon 3.293.206,71 ton C.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]