Studi Komparatif Kelayakan Usaha Agroforestri Karet di Unit Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
Date
2023Author
Mahendra, Muhammad Ghaniy Candra
Hardjanto
Setiajiati, Fitta
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan agroforestri sudah cukup lama dilaksanakan di Indonesia.
Namun, sampai saat ini masih banyak tantangan pengelolaannya, salah satunya
informasi skema agroforestri terbaik pada hutan tanaman industri yang masih
terbatas. Pemanfaatan hutan karet di Unit Pelaihari Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan milik PT. Inhutani III dikelola oleh dua perusahaan dengan
skema agroforestri. Untuk itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan
finansial skema agroforestri yang telah dipraktikkan tersebut. Berdasarkan
perhitungan analisis finansial, pengelolaan agroforestri karet, baik dengan tanaman
sela singkong ataupun jagung adalah layak diusahakan. Namun, pada perbandingan
per hektar usaha agroforestri karet, tanaman singkong memberikan nilai NPV, IRR,
dan jangka waktu pengembalian (payback period) yang lebih baik dibanding
tanaman jagung. Untuk itu, skema agroforestri karet layak diusahakan untuk
pengembangan usaha, terutama dengan tanaman sela singkong. Manfaat yang
didapat dari tumpangsari tidak hanya sebagai tanaman menghasilkan disaat
tanaman utama belum menghasilkan, tetapi dapat meningkatkan pendapatan
maksimum. Agroforestry development has been implemented in Indonesia for quite a long
time. However, there are still many management challenges, one is the lack of
information on the best agroforestry schemes in industrial plantation forests. PT.
Inhutani III, in the Pelaihari Unit of Tanah Laut Regency, South Kalimantan,
cooperates with two companies to utilize rubber forests under agroforestry schemes.
In response, this study aimed to analyze the financial feasibility of the agroforestry
scheme that has been practiced. Based on financial analysis, the management of
rubber agroforestry with cassava or corn intercropping was feasible. However, in
the ratio per hectare of rubber agroforestry business, cassava crops provided better
NPV, IRR, and payback period values than corn crops. For this reason, the rubber
agroforestry scheme is worth striving for business development, especially with
cassava intercropping. The benefits derived from intercropping are not only as a yielding crop when the main crop is not yet harvested but can increase maximum
income.
Collections
- UT - Forest Management [3059]