Analisis Pola Pengeluaran, Pola Konsumsi dan Asupan Gizi di DKI Jakarta sebelum dan selama Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Akibat dari penyebaran Covid-19, berbagai negara mengambil kebijakan yang disarankan oleh WHO seperti lockdown, physical distancing dan social distancing untuk menekan intensitas penularan penyakit. Di Indonesia, salah satu kebijakan yang diterapkan adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembelakuan PSBB berdampak pada berbagai sektor, khususnya pada aktivitas ekonomi, pendapatan dan pola konsumsi pangan masyarakat. Secara makro hal ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Di wilayah DKI Jakarta yang merupakan barometer ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan 1 tahun 2020 hanya 5,04% turun dari 6,23% pada triwulan 1 tahun 2019 (BPS 2020), dan triwulan 1 tahun 2021 serta tahun 2022 berturut-turut adalah -1,65% dan 4,63% yang berpotensi menurunkan kuantitas maupun kualitas konsumsi pangan masyarakat DKI Jakarta. Perlu kajian mengenai dampak berbagai perubahan tersebut pada berbagai strata ekonomi.
Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji perubahan konsumsi pangan rumah tangga sebelum dan selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan data Susenas 2019, 2020 dan 2021 menurut kuintil pendapatan wilayah Kota di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu: 1) Mengkaji perubahan pola pengeluaran pangan dan nonpangan masyarakat Provinsi DKI Jakarta menurut kuintil pendapatan sebelum dan selama masa pandemi Covid-19; 2) Mengkaji perubahan asupan kalori, protein dan skor PPH masyarakat di Provinsi DKI Jakarta menurut kuintil pendapatan sebelum dan selama masa pandemi Covid-19; 3) Mengkaji perubahan kalori pangan yang dibayarkan menurut kuintil pendapatan pada masa sebelum dan selama pandemi Covid-19; 4) Merumuskan rekomendasi pengembangan program untuk menguatkan ketahanan pangan rumah tangga selama masa pandemi Covid-19.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif, menggunakan data Susenas tahun 2019, 2020 dan 2021 yang diperoleh dari Provinsi DKI Jakarta. Jumlah subjek yang dianalisis sebanyak 4.443 rumah tangga. Pengolahan dan analisis data penelitian menggunakan Microsoft Office Excel 2019. Proses pengolahan data dilakukan terlebih dahulu dengan cara pengelompokan (kuintil) yaitu masyarakat dibagi menjadi lima kelompok yang sama besar berdasarkan rataan perdapatan/kapita rumah tangga, diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pangan pada tahun 2020 mengalami peningkatan jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019, namun pada tahun 2021 pengeluaran pangan masyarakat mengalami penurunan. Pengeluaran nonpangan mengalami penurunan pada tahun 2020, namun pada tahun 2021 meningkat hingga 60,45%. Persentase pengeluaran pangan yang dihitung menggunakan metode food share sebelum dan selama pandemi Covid-19 pada pendapatan paling rendah mengindikasikan terjadinya rentan pangan. Pada tahun 2019 nilai food share mencapai 62,4%, pada tahun 2020 63,5% dan pada tahun 2021 mencapai 60,8%.
Tingkat kecukupan energi pada masyarakat DKI Jakarta pada kuintil 1, 3, 4 dan 5 setiap tahunnya mengalami kenaikan 1-3%. Namun pada kuintil 2 mengalami penurunan setiap tahunnya, tingkat kecukupan energi tahun 2020 sebesar 97,79% kemudian menurun hingga mencapai 96,33% pada tahun 2021. Tingkat kecukupan protein pada kuintil 1, 2 dan 3 setiap tahunnya mengalami penurunan 1-3%, sedangkan pada kuintil 4 dan 5 setiap tahunnya mengalami kenaikan 1-3%.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada masyarakat DKI Jakarta sebelum dan selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Pada tahun 2019 skor PPH mencapai 83,4 dan mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021 yaitu 81,3 dan 81,2. Harga kalori pangan yang dibayarkan oleh masyarakat DKI Jakarta sebelum dan selama masa pandemi Covid-19 mengalami kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2020 sampai 2021 yang menunjukkan adanya peningkatan beban atas pengeluaran pangan karena semakin mahalnya harga pangan yang dikonsumsi.
Rekomendasi program untuk menguatkan ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19 yaitu penguatan program urban farming pada lahan yang sangat terbatas dan diversifikasi pangan melalui edukasi pemilihan pangan yang terjangkau dari sisi pendapatan yang sedang mengalami tekanan. As a result of the spread of Covid-19, various countries adopt policies suggested by WHO such as lockdown, physical distancing, and social distancing to reduce the intensity of disease transmission. In Indonesia, one of the policies implemented is Large-Scale Social Restrictions (LSSR). The implementation of the LSSR has an impact on various sectors, especially on economic activity, income and food consumption patterns of the community. At the macro level this has an effect on economic growth. In the DKI Jakarta area which is Indonesia’s economic barometer, economic growth in the first quarter of 2020 was only 5.04%, down from 6.23% in the first quarter of 2019 (BPS 2020), and first quarter of 2021 and 2022 are -1.65% and 4.63% respectively which have the potential to reduce the quantity and quality of food consumption for the people of DKI Jakarta. It is necessary to study the impact of these changes on various economic strata.
The general objective of this research is to examine changes in household food consumption before and during the Covid-19 pandemic using Susenas data for 2019, 2020 and 2021 according to the income quintiles of the city area in DKI Jakarta Province. The specific objectives of this research are: 1) To assess changes in food and non-food expenditure patterns for the people of DKI Jakarta Province according to income quintiles before and during the Covid-19 pandemic. 2) Assessing changes in calories intake, protein and PPH scores for people in DKI Jakarta Province according to income quintiles before and during the Covid-19 pandemic. 3) Assessing changes in food calorie paid according to income quintiles before and during the Covid-19 pandemic. 4) Formulate program development recommendations to strengthen household food security during the Covid-19 pandemic.
The research design used is a descriptive study, using Susenas data for 2019, 2020 and 2021 obtained from DKI Jakarta Province. The number of subjects in DKI Jakarta province that was analyzed were 4,443 households. Processing and analyzing of research data using Microsoft Office Excel 2019. The data processing is carried out first by grouping (quintiles) namely the community is divided into five equal groups based on the average household income/capita, sorted from lowest to highest.
The research results show that food expenditure in 2020 has increased compared to before the Covid-19 pandemic in 2019, but in 2021 public food expenditure has decreased. Non-food expenditure decreased in 2020, but in 2021 it increased to 60.45%. The percentage of food expenditure calculated using the food share method before and during the Covid-19 pandemic at the lowest income indicates food insecurity. In 2019 the value of food share reached 62.4%; in 2020 that is 63.5% and in 2021 it will reach 60.8%.
The level of energy adequacy in the people of DKI Jakarta in quintiles 1, 3, 4 and 5 each year has increased 1-3%. However, in quintile 2 has decreased every year, the energy adequacy level in 2020 was 97.79% and then decsreased to 96.33% in 2021. The level of protein adequacy in quintiles 1, 2 and 3 each year decreased 1-3%, while in quintiles 4 and 5 each year there is an increase of 1-3%.
Desirable dietary pattern (DDP) scores in the people of DKI Jakarta before and during the Covid-19 pandemic has decreased. In 2019 the DDP score reached 83.4 and decreased in 2020 and 2021, namely 81.3 and 81.2. The price of food calories paid by the people of DKI Jakarta before and during the Covid-19 pandemic has increased every year from 2020 to 2021 which shows an increase in the burden on food expenditure due to the increasingly expensive price of food consumed.
Program recommendations to strengthen food security during the Covid-19 pandemic are strengthening urban farming programs on very limited land and food diversification through education on selection of affordable food in terms of income which is experiencing pressure.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]