Kajian Pengendalian Penyakit Busuk Bulir Bakteri (Burkholderia glumae) Menggunakan Aktinomiset dan Senyawa yang Berpotensi sebagai Bakterisida
Abstract
Padi merupakan tanaman penting yang menjadi sumber bahan makanan pokok yang strategis bagi mayoritas penduduk Indonesia. Permasalahan hama dan penyakit padi saat ini masih menjadi hambatan penting dalam produksi beras nasional. Saat ini terdapat permasalahan penting terkait penyakit pada padi, yaitu penyakit busuk bulir bakteri yang disebabkan oleh Burkholderia glumae yang dapat terbawa benih. Penyakit busuk bulir bakteri menjadi masalah yang penting dan menjadi ancaman terhadap produksi padi di negara-negara produsen padi di dunia. Penurunan hasil yang disebabkan penyakit ini mencapai 40% dan dapat meningkat hingga 75% apabila infeksi penyakit terjadi pada suhu dan kelembapan yang tinggi di malam hari saat fase berbunga. Penyebaran penyakit busuk bulir bakteri yang semakin meluas pada tanaman padi mendorong berbagai upaya untuk mengendalikan penyakit tersebut seperti penggunaan varietas tahan, kultur teknis, pengendalian biologi, perlakuan fisik, dan pengendalian kimiawi.
Metode alternatif untuk pengendalian penyakit ini di antaranya melalui pemanfaatan agens hayati kelompok aktinomiset dan penggunaan senyawa kimia non antibiotik yang berpotensi menjadi bakterisida. Bakteri aktinomiset dan beberapa senyawa kimia non antibiotik dilaporkan mampu menekan penyakit bakteri padi dan pada tanaman lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan strain bakteri aktinomiset dan senyawa kimia yang mampu mengendalikan busuk bulir bakteri yang disebabkan oleh B. glumae. Langkah-langkah penelitian ini meliputi: (1) isolasi aktinomiset dengan beberapa media spesifik dari tanaman padi dan rizosfer yang dikumpulkan dari beberapa pertanaman padi di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat, (2) penapisan aktinomiset sebagai agens hayati berdasarkan uji keamanan hayati (reaksi hipersensitif dan hemolisis), (3) analisis potensi aktinomiset sebagai agens hayati B. glumae, (4) uji fitotoksisitas, dan (5) uji keefektifan isolat aktinomiset dalam mengendalikan B. glumae pada fase bibit, dan (6) eksplorasi senyawa kimia non antibiotik (tembaga, belerang, mangan, besi, dan asam sianurat) yang berpotensi sebagai bakterisida untuk B. glumae.
Aktinomiset yang berhasil diisolasi pada tanaman padi dan rizosfer sebanyak 40 isolat aktinomiset dan 17 di antaranya tidak berpotensi sebagai patogen terhadap tanaman maupun mamalia. Uji potensi penekanan B. glumae dengan metode croos streak menunjukkan 7 isolat mampu menekan perkembangan B. glumae. Sebanyak 5 isolat aktinomiset yang memiliki zona hambatan terhadap B. glumae lebih dari 2 mm selanjutnya dipilih untuk diketahui potensi senyawa bioaktifnya terhadap B. glumae. Kelima isolat ini tidak bersifat fitotoksik terhadap tanaman padi serta memiliki kemampuan sebagai pemacu pertumbuhan. Perlakuan semua isolat aktinomiset berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi B. glumae dan semua perlakuan isolat aktinomiset menekan derajat infeksi B. glumae dan berbeda nyata dengan kontrol positif. Perlakuan aktinomiset isolat ST1, ST27, dan BT23 menunjukkan nilai derajat infeksi yang tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif. Derajat infeksi B. glumae terendah dihasilkan oleh perlakuan isolat ST1 dengan keefektifan penekan sebesar
57,81%. Selanjutnya dikuti berturut-turut isolat ST27 dan BT23 dengan efektifitas penekan sebesar 55,08% dan 50,37%. Ketiga isolat tersebut efektif menekan penyakit busuk bulir bakteri padi pada fase pembibitan atau berpotensi sebagai bakteri agens antagonis dan sekaligus sebagai pemacu pertumbuhan bagi pertanaman padi. Terdapat satu senyawa kimia non antibiotik yang berpotensi sebagai bakterisida. Senyawa tembaga sulfat (CuSO4) mampu menekan pertumbuhan B. glumae secara in vitro. Senyawa CuSO4 menghasilkan Inhibition Concentration (IC)50 sebesar 105,89 μg/mL.
Penelitian ini dapat berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta sebagai inovasi dalam pengendalian penyakit padi khususnya pengendalian bakteri B. glumae dengan menggunakan strain aktinomiset dan memberikan informasi baru terkait senyawa yang berpotensi sebagai bakterisida. Penelitian lanjut terkait uji in planta masih perlu dilakukan, dikaji agar strain dan senyawa tersebut efektif dikondisi lapangan dan dapat diformulasi secara massal
Collections
- MT - Agriculture [3682]