Pengaruh Pemberian Amelioran dan Aktinobakteri terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L) dengan Teknologin Budidaya Jenuh Air pada Lahan Pasang Surut
Date
2023-01-09Author
Mahendra, Brylliyan
Ghulamahdi, Munif
Lubis, Iskandar
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung merupakan salah satu komoditas pangan kedua di Indonesia setelah
padi. Jagung memiliki berbagai manfaat selain sebagai bahan pangan manusia
jagung juga dapat digunakan sebagai pakan hewan ternak, oleh karena itu
permintaan jagung di Indonesia tinggi, dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pemanfaatan lahan suboptimal seperti lahan rawa merupakan salah satu cara untuk
tetap memenuhi kebutuhan pasar. Lahan rawa merupakan lahan yang kurang
optimal digunakan untuk bidang pertanian karena tanah pada lahan pasang surut
memiliki pH rendah dan kandugan Fe dan Al yang tinggi. Tanah yang masam,
kandungan Fe dan Al yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
sehingga produksi tanaman tersebut rendah. Hal ini dapat diatasi dengan
pengaplikasian amelioran dan mikroorganisme yang dapat membantu tanaman
tumbuh dengan baik. Mikroorganisme yang dapat membantu tanaman tumbuh
salah satunya adalah aktinobakteri karena dapat menghasilkan bioaktif pemacu
tumbuh tanaman. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian
amelioran berupa kapur, pupuk kandang, dan arang sekam serta aktinobakteri
dengan teknologi budidaya jenuh air terhadap pertumbuhan dan produktivitas
jagung pada lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan pasang surut
tipe B di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Jambi pada bulan Maret sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan
rancangan percobaan split plot dengan petak utama perlakuan amelioran (kontrol,
kapur 0,5 ton ha-1
, campuran 0,5 ton ha-1
kapur dan 0,5 ton ha-1
pupuk kandang,
campuran kapur 0,5 ton ha-1
, pupuk kandang 0,5 ton ha-1
, dan arang sekam 0,25 ton
ha-1
) dan anak petak adalah perlakuan aktinobakteri (dengan aktinobakteri dan
tanpa aktinobakteri). Hasil penelitian menunjukkan pemberian amelioran
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung namun pemberian
aktinobakteri belum mampu membantu pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Corn is one of the second food commodities in Indonesia after rice. Corn has various benefits in addition to being a human food ingredient, and corn can also be used as animal feed, therefore the demand for corn in Indonesia is high and continues to increase from year to year. The utilization of suboptimal land such as swampland is one of many solutions to fulfill the market needs. Swampland is a suboptimal land used for agriculture because the soil on tidal land has a low pH and a high Fe and Al content. Low pH and high Fe and Al content can interfere the plant growth, so that the production of crops is low. This can be overcome by the application of ameliorants and microorganisms that can support growth of plant. One of the microorganisms that can support growth of plant is actinobacteria, because it can produce bioactive plant growth boosters. The purpose of the study was to determine the effect of ameliorants (lime, manure, and husk charcoal) and actinobacteria at water-saturated cultivation technology on corn growth and productivity in Tidal land. This research was carried out on type B tidal land in Karya Bakti Village, Rantau Rasau District, Tanjung Jabung Timur Regency, Jambi from March to August 2022. This study used a split plot experimental design with the main plot of ameliorant treatment (control, lime 0.5 tons ha-1, a mixture of 0.5 tons ha-1 lime and 0.5 tons ha-1 manure, lime mixture 0.5 tons ha-1, manure 0.5 tons ha-1, and husk charcoal 0.25 tons ha-1) and the subplot were actinobacterial treatment (with actinobacteria and without actinobacteria). The results showed that the provision of ameliorants affects the growth of corn plants but the provision of actinobacteria has not been able to support the growth and production of corn