Pengujian Biokimiawi Urin Ras Anjing Kintamani‒Bali menggunakan Dipstick Semikuantitatif
Abstract
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengeksplorasi komposisi biokimiawi urin ras Anjing Kintamani-Bali (AKB) menggunakan dipstick semikuantitatif. Sampel urin diperoleh dari 16 ras AKB, yang terdiri dari 25% sampel berasal dari puppy, 25% sampel dari young adult, 31% sampel dari mature adult dan 19% sampel dari senior. Pengujian semikuantitatif dilakukan menggunakan dipstick terhadap 10 parameter yang diperoleh melalui metode free-catch. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel urin tidak mengandung leukosit, urobilinogen, keton, dan glukosa. Nitrit, protein, darah dan bilirubin terdeteksi pada seluruh sampel dengan kadar yang bervariasi, namun masih termasuk dalam kondisi yang normal. Sebanyak 87,5% urin memiliki pH dalam rentang referensi, sedangkan 12,5% urin memiliki pH yang lebih tinggi. Konsentrasi urin sebanyak 31,25% hipostenuria, 43,75% isostenuria, dan 12,5% berada dalam konsentrasi minimum dan terkonsentrasi dengan baik. Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara kelompok umur dengan nilai pH dan SG pada urin ras AKB. Perbedaan ras juga tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik, baik dengan ras kecil ataupun ras besar. Seluruh sampel urin ras AKB berada dalam rentang referensi yang sebagian besar konsentrasi berada dalam kategori isostenuria dan hipostenuria. Pemeriksaan mikroskopik sedimen dan komposisi mineral pada urin perlu dilakukan untuk evaluasi karakteristik urin ras AKB. The aim of this study was to explore the urine biochemical composition of Kintamani-Bali Dog (KBD) using semiquantitative. The urines were obtained from 16 KBD, which 25% puppies, 25% young adults, 31% mature adults and 19% seniors. The semiquantitative test was performed using dipstick on 10 parameters obtained through the free-catch method. The results showed that all urine did not contain leukocytes, urobilinogen, ketone, and glucose. Nitrite, protein, blood, and bilirubin were detected in all urine variably, but still in normal state. The 13% of urines had pH values within the normal range, while the remaining (6% and 81%) had pH values lower and higher. The urine concentrations were 31,25% hyposthenuria, 43,75% isosthenuria, and 12,5% each for range of minimum concentration and well-concentrated group. There was not statistically significant relationship between age group with pH and SG values of current KBD’s urine. Breed differences also did not show statistically significant relationship on pH and SG values of urine between medium breed with, either small or large breed. All KBD’s urine samples were within the reference range which most of the urine concentration was in the isostenuria and hypostenuria categories. Microscopic examination of the sediment and mineral composition of urine was necessary to evaluate the characteristics of KBD’s urine.
Collections
- MT - Veterinary Science [913]