Induksi In Vitro Tunas Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) Kultivar Subang dan Pasir Kuda, melalui Penambahan Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin dan Auksin pada Media
Date
2023-01-11Author
Saputro, Affif Andra
Rahayu, Megayani Sri
Maharijaya, Awang
Metadata
Show full item recordAbstract
Nanas merupakan buah terbanyak ke-4 yang diproduksi di Indonesia. Nanas yang banyak dibudidayakan diantaranya kultivar Subang dan Pasir Kuda. Perbanyakan vegetatif secara konvensional masih umum dilakukan. Satu tanaman nanas hanya menghasilkan satu mahkota per musim panen untuk perbanyakan dan memerlukan waktu budidaya 24 bulan hingga panen, maka perlu adanya perbanyakan secara in vitro untuk produksi tinggi, waktu singkat, dan keseragaman hasil. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP dan kultivar nanas serta interaksi keduanya untuk menginduksi tunas secara in vitro. Penelitian dilakukan di laboratorium kultur jaringan Pusat Kajian Hortikultura Tropika. Rancangan percobaan penelitan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dua faktor, yaitu kultivar (Subang dan Pasir Kuda) dan zat pengatur tumbuh (Tanpa penambahan BAP dan NAA, BAP 4 mg L-1, BAP 8 mg L-1, BAP 4 mg L-1 + NAA 0,5 mg L-1, dan BAP 8 mg L-1 + NAA 0,5 mg L-1) dengan 10 ulangan. Setiap botol berisi 2 eksplan yang ditanam ke dalam media perlakuan zat pengatur tumbuh selama 10 MST kemudian disubkultur ke media MS0 selama 2 MST guna pembesaran tunas. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNJ. Interaksi perlakuan kultivar dan zat pengatur tumbuh menunjukkan pengaruh terhadap jumlah terbentuk tunas, persentase tunas, dan persentase kalus. Hasil induksi tunas tertinggi terdapat pada interaksi Subang + BAP 4 mg L-1 yakni menginduksi 23 tunas per botol, namun tidak menunjukkan beda nyata tertinggi.