Analisis Strategi Pengembangan KUD (Koperasi Unit Desa) Giri Tani (Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat)
Abstract
Pengembangan peternakan sapi perah merupakan bagian dari program pemerintah dalam rangka meningkatkan pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Pengembangan peternakan sapi perah ini dalam rangka meningkatkan produksi susu nasional dimana tahun 2005 hingga 2008 jumlah populasi sapi perah dan tingkat produksi susu dalam negeri tidak mengalami perubahan yang signifikan. Proses pemasaran susu segar yang baik merupakan salah satu prasyarat pengembangan usaha peternakan sapi perah. Keterbatasan para peternak sapi perah dalam menyediakan saluran pemasaran yang baik mengakibatkan mereka beraliansi dalam format koperasi. Menurut Baga (2005) menyatakan secara umum terdapat banyak alasan yang menyebabkan koperasi menjadi hal yang dibutuhkan bagi pengembangan pertanian. Pertama, petani menjalankan usaha yang relatif kecil dibandingkan partner nya, sehingga memiliki posisi rebut tawar yang lemah. Kedua, pasar produk pertanian yang pada umumnya dikuasai oleh pembeli yang jumlahnya relatif sedikit dibandingkan petani yang jumlahnya banyak. Ketiga, besarnya permintaan pembeli produk umumnya baru dapat dipenuhi dari penggabungan volume produksi banyak petani. Keempat, keragaman kualitas produk pertanian menyulitkan proses pemasaran apabila dilakukan secara individu. Kelima, karakter sektor pertanian yang secara geografis menyebar menyebabkan hanya sedikit petani menjangkau berbagai alternatif pembeli. Keenam, kualitas sumberdaya manusia petani umumnya relatif rendah sehingga menyulitkan ekspansi usaha. Ketujuh, cara hidup petani yang identik dengan prinsip gotong royong berpengaruh terhadap proses pemecahan masalah. Salah satu koperasi susu di Propinsi Jawa Barat adalah KUD Giri Tani yang berlokasi di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Kehadiran KUD Giri Tani diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap total produksi nasional. KUD Giri Tani juga mendapat akreditasi B dari Deputi bidang Pengkajian dan Sumber Daya UKMK Kementrian Negara Koperasi dan UKM. Akreditasi ini merupakan suatu bentuk pengakuan pemerintah kepada KUD Giri Tani mengenai kinerja koperasi baik dari sisi manajemen, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Selain itu KUD Giri Tani merupakan KUD yang berdiri semenjak tanggal 26 Maret 1973 dan mulai mengembangkan usahanya pada tahun 1985. Hal ini menunjukkan bahwa KUD telah memiliki banyak pengalaman dalam membantu pengembangan ekonomi rakyat melalui wadah koperasi. KUD Giri Tani merupakan koperasi yang menyuplai susu ke salah satu IPS (Industri Pengolahan Susu) di daerah Cisarua yaitu PT. Cisarua Mountain Diary yang selanjutnya disebut PT. Cimory. Dalam menjalankan usahanya, KUD Giri Tani memiliki beberapa permasalahan yang mengganggu jalannya aktivitas usaha mereka. Diantara permasalahan tersebut antara lain jumlah anggota yang tidak mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun ditambah dengan kurangnya tingkat partisipasi anggota dalam bertransaksi dan berinteraksi dengan KUD Giri Tani. Jumlah anggota aktif tidak lebih dari 20 persen dari jumlah anggota keseluruhan. Permasalahan lainnya yaitu menurunnya jumlah produksi dan pendapatan penjualan susu yang disalurkan melalui KUD Giri Tani pada tahun 2006, 2007 hingga 2008. Selain itu ada diantara anggota KUD Giri Tani yang mengirimkan susu tanpa melalui KUD Giri Tani tetapi langsung dikirim ke PT. Cimory. Meskipun sudah ada MoU tentang pemberian fee 10 persen dari total transaksi peternak dari PT. Cimory kepada KUD, hal itu hanya memberikan keuntungan jangka pendek bagi KUD Giri Tani. Dalam jangka panjang hal ini akan mengakibatkan pengikisan social capital para anggota KUD Giri Tani. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menggambarkan keragaan Koperasi Unit Desa (KUD) Giri Tani. 2) Menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) serta peluang (opportunity) dan ancaman (threats) bagi KUD Giri Tani. 3) Merekomendasikan strategi apa yang harus dilakukan oleh KUD Giri Tani untuk menyelesaikan permasalahan internal dan eksternal organisasi. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Analisis Matriks IFE-EFE, Matriks IE, Analisis Matriks SWOT dan disusun dalam sebuah Matriks Arsitektur Strategi. Hasil analisis dari matriks IE terungkap dari pencocokan antara nilai tertimbang matriks EFE dan matriks IFE dimana didapat total nilai tertimbang sebesar 3,460 dan 2,948. Dari hasil tersebut menempatkan KUD Giri Tani pada sel II dalam matriks IE. Strategi terbaik yang dapat diterapkan disebut tumbuh dan bangun (growth and build). Strategi intensive (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrative (integrasi ke belakang, ke depan dan horizontal) mungkin paling tepat untuk divisi ini. Hasil analisis menghasilkan beberapa strategi yang mendukung untuk pengembangan KUD Giri Tani di masa yang akan datang. Beberapa alternatif strategi tersebut antara lain : 1) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota dan PT. Cimory. 2) Membangun koalisi strategis dengan peternak besar agar mengirimkan kembali susunya melalui KUD. 3) Mengoptimalkan penggunaan fasilitas produksi yang ada agar susu yang disupply ke PT. Cimory mendapat harga terbaik. 4) Mengadakan pelatihan khusus bagi staff pembukuan secara berkesinambungan. 5) Membuka unit pengolahan susu menjadi susu pasteurisasi atau yoghurt yang secara khusus dipasarkan ke wilayah Cisarua dan sekitarnya. 6) Menjalin hubungan dengan dinas peternakan agar kegiatan penyuluhan kepada peternak anggota KUD Giri Tani lebih diintensifkan. 7) Memanfaatkan nama KUD Giri Tani sebagai jaminan ke pihak lembaga keuangan dengan menampilkan laporan keuangan yang ada. 8)Mengadakan promosi investasi yang menguntungkan kepada para investor tentang prospek usaha beternak sapi perah. 8) Konsolidasi Internal Pengurus Koperasi.
Collections
- UT - Agribusiness [4247]