Pengendalian Penyakit Blas (Pyricularia oryzae Cav.) pada Tanaman Padi Sawah dengan Beberapa Cara Budi Daya
Abstract
Padi merupakan sumber pangan utama yang penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu keberlanjutan produksinya dari tahun ke tahun selalu menjadi perhatian bagi pemerintah. Faktor yang dapat memengaruhi produktivitas padi salah satunya adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Penyakit blas yang disebabkan oleh Pyricularia oryzae merupakan penyakit penting pada tanaman padi di negara-negara penghasil padi di seluruh dunia. Saat ini terdapat tiga cara utama yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit blas, yaitu teknik budidaya, penggunaan fungisida dan varietas tahan. Percobaan lapangan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa teknik budidaya tanaman padi terhadap perkembangan penyakit blas. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut yaitu P1 (pengembalian jerami, penggunaan pupuk hayati, pengurangan pupuk sintetis, tanpa penggunaan pestisida sintetis), P2 (pengembalian jerami, penggunaan pupuk dan pestisida sintetis sesuai dengan cara petani setempat), dan P3 (jerami dibakar, penggunaan pupuk dan pestisida sintetis sesuai dengan cara petani setempat). Data tingkat serangan blas daun, blas leher, tinggi tanaman, jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif pada setiap ulangan diamati pada 50 rumpun tanaman contoh yang ditentukan secara sistematis. Pengamatan tersebut dilakukan pada umur 30, 40, 60, 80, dan 90 hari setelah pindah tanam. Perlakuan yang diuji cobakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap insidensi dan keparahan penyakit, baik blas daun maupun blas leher, tinggi tanaman, total jumlah anakan serta jumlah anakan produktif. Perlakuan P2 menunjukkan produktivitas gabah kering panen maupun kering giling yang paling tinggi dibandingkan dua perlakuan lainnya. Rice is an important main food source for Indonesian people. Therefore, the sustainability of production from year to year is always a concern for the government. One of the factors that may affect rice productivity is the presence of pests and plant diseases. Blast disease caused by Pyricularia oryzae is an important disease in rice-producing countries around the world. At present, there are three primary control measures that may be applied, namely cultural practices, fungicides and cultivar resistance. This field experiment was conducted to determine the effect of several rice cultivation techniques on the development of blast disease. This experiment was conducted using a one-factor completely randomized design with three treatments and three replications. The treatments were P1 (returning straw to the field, using biological fertilizers, reducing synthetic fertilizers, without the use of synthetic pesticides), P2 (returning straw to the fields, using synthetic fertilizers and pesticides with the dosage as commonly practiced by local farmers), and P3 as comparison treatment (cultivation techniques commonly practiced by local farmers include burning straw, use of synthetic fertilizers and pesticides with doses as commonly practiced by local farmers). Data on incidence and severity of leaf blast and neck blast, plant height, number of total tillers and number of productive tillers in each replication were observed on 50 sample plants which were determined systematically. The observations were made at 30, 40, 60, 80, and 90 days after transplanting. The treatments tested did not show significant differences in the incidence and severity of both leaf and neck blast disease, plant height, total number of tillers and number of productive tillers. The P2 treatment showed the highest productivity of both harvested and milled dry grain compared to the other two treatments.
Collections
- UT - Plant Protection [2415]