Strategi Kelayakan Penyaluran Kredit Pada Usaha Mikro dan Kecil Di Cirebon (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Cabang Cipto Cirebon Tahun 2018-2020)
Abstract
Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Cipto Cirebon adalah salah satu cabang dari BSI yang memfokuskan pembiayaan mikro kepada usaha mikro dan kecil (UMK) di Cirebon. Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis kelayakan pembiayaan mikro pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan prinsip 5C (character, capacity, capital, condition of economi and collateral); (2) Mengidentifikasi faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelayakan pembiayaan UMKM; dan (3) Menyusun strategi pembiayaan mikro pada UMKM. Penelitian bersifat studi kasus di PT BSI Cabang Cipto Cirebon. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner kepada pakar yang menguasai permasalahan. Analisis kelayakan usaha dengan pendekatan prinsip 5C. Analisis strategi dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Internal-External (IE) dan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). serta Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan prioritas strategi. Hasil analisis kelayakan pembiayaan dengan prinsip 5C menunjukkan bahwa BSI Cabang Cipto Cirebon telah menerapkan dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hasil identifikasi faktor strategi internal menjadi kekuatan utama BSI Cabang Cipto Cirebon, yaitu persyaratan yang cukup mudah dalam mengajukan permohonan kredit UMKM. Kelemahan utama minimnya pemahaman SDM terhadap produk. Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan mikro menjadi peluang utama, sementara ancaman utamanya adalah terjadinya pandemi covid-19. Penentuan posisi strategi matriks IE, menunjukkan posisi BSI Cabang Cipto Cirebon terletak pada sel V (jaga dan pertahankan). Strategi yang diterapkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis matriks SWOT, diperoleh delapan alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, selanjutnya dengan matriks QSP, diperoleh strategi yang harus diprioritaskan untuk diimplementasikan, yaitu melakukan inovasi produk sesuai perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat.