Pola Konsumsi dan Korelasinya terhadap Biaya Tagihan Listrik di Kota Tangerang Selatan Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 (Studi Kasus: Pelanggan PLN Rumah Tangga di Kelurahan Pakulonan)
Abstract
Tangerang Selatan merupakan kota dengan jumlah pelanggan listrik kedua terbanyak di Provinsi Banten dan mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini menyebabkan tingkat konsumsi energi listrik di Kota Tangerang Selatan tinggi. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup di masyarakat dalam mengkonsumsi energi listrik. Dengan adanya Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ketujuh dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2012, upaya penghematan energi menjadi hal yang penting dilakukan agar akses pada energi terjangkau dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pola konsumsi dan pengeluaran biaya tagihan listrik masyarakat Kelurahan Pakulonan pada sebelum dan saat pandemi, (2) menganalisis persepsi masyarakat dalam penghematan penggunaan listrik di masa pandemi, dan (3) menganalisis hubungan antara pola konsumsi dan karakteristik sosial ekonomi sebelum dan saat pandemi. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, skala likert, dan analisis korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarajat di tahun 2020 mengalami peningkatan, sebanyak 52% responden mengalami peningkatan biaya tagihan energi listrik pada tahun 2020, persepsi masyarakat berada pada wilayah sangat setuju, serta karakteristik sosial ekonomi yang berkorelasi signifikan adalah pendapatan, daya listrik yang terpasang, dan lama penggunaan kipas angin pada sebelum pandemi sedangkan pendapatan, daya listrik, dan lama penggunaan laptop pada saat pandemi. South Tangerang is the city with the second largest number of electricity customers in Banten Province and has experienced an increase every year. This causes the level of electricity consumption in South Tangerang City to be high. The existemce of COVID-19 pancemic has caused lifestyle changes in the community in consuming electrical energy. With the existence of the seventh objective of the Sustainable Development Goals (SDGs), Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 13 of 2012, efforts to save energy are important to do so that access to energy is affordable and sustainable. This study aims to (1) analyze consumption patterns and electricity bill expenses of the Kelurahan Pakulonan community before and during the pandemic, (2) analyze people's perceptions of saving electricity use during a pandemic, and (3) analyze the correlation between consumption patterns and social characteristics the economy before and during the pandemic. The method used is descriptive analysis, Likert scale, and Pearson
correlation analysis. The results of the study show that people's consumption patterns in 2020 have increased, as many as 52% of respondents have experienced an increase in the cost of electricity bills in 2020, people's perceptions are in the regions strongly agree, as well as socio-economic characteristics that are significantly correlated are income, installed electricity, and length of fan use before the pandemic while income, electric power, and length of laptop use during the pandemic.