Indikator Keragaman Pangan, Frekuensi Makan dan Diet Minimum Pada Anak Usia 6-23 Bulan di Indonesia
Date
2022-12Author
Pranita, Rani Fitri
Briawan, Dodik
Ekayanti, Ikeu
Triwinarto, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Minimum Dietary Diversity for Children (MDD-C), Minimum Meal Frequency (MMF), dan Minimum Acceptable Diet (MAD) merupakan indikator untuk menilai praktik pemberian makanan pendamping anak usia 6-23 bulan. Dilaporkan skor MDD-C, MMF, dan MAD pada anak Indonesia masih tergolong rendah. Skor ketiga indikator dan tingkat kecukupan gizi yang rendah dapat berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator MDD-C, MMF dan MAD untuk mengestimasi praktik pemberian makanan anak usia 6-23 bulan melalui tingkat kecukupan zat gizi makro. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan penelitian kuantitatif dalam satu waktu. Penelitian ini menggunakan data Studi Diet Total tahun 2014 terkait food recall 1x24 jam individu yang diolah dan dianalisis lebih lanjut. Secara keseluruhan dengan total sampel data anak usia 6-23 bulan berjumlah sekitar 798 anak. Uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov. Analisis bivariat menggunakan chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda, serta analisis diagnostik MDD-C, MMF, dan MAD dengan kecukupan zat gizi makro. Proporsi anak yang memenuhi keragaman pangan minimum hanya sebesar 63,9%, frekuensi makan minimum tercapai sebanyak 91,3%, dan diet minimum terpenuhi sebesar 61,8%. Faktor yang memengaruhi terpenuhinya MDD-C yaitu usia anak dan wilayah tempat tinggal (p<0,05). Faktor yang memengaruhi MMF terpenuhi adalah wilayah tempat tinggal dan status pendidikan ibu (p<0,05). Sementara, faktor yang memengaruhi tercapainya MAD adalah usia anak dan wilayah tempat tinggal (p<0,05). MDD-C dan MMF belum dapat menilai ketidakcukupan zat gizi makro, tetapi dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat kecukupan gizi makro yang memadai secara tidak langsung menggambarkan keragaman konsumsi pangan dan frekuensi makan terpenuhi sebab MDD-C dan MMF memiliki nilai spesifisitas yang tinggi. MAD belum dapat menilai kecukupan zat gizi yang rendah atau tinggi, karena MAD belum spesifik dan sensitif digunakan untuk mengestimasi tingkat kecukupan gizi makro. MAD hanya dapat terpenuhi jika anak memenuhi kedua indikator yaitu MDD-C dan MMF sehingga dapat mengestimasi tingkat kecukupan gizi makro yang sekaligus menggambarkan diet minimum. Minimum Dietary Diversity for Children (MDD-C), Minimum Meal Frequency (MMF), and Minimum Acceptable Diet (MAD) are indicators to assess complementary feeding practices for children aged 6-23 months. Reported MDD-C, MMF, and MAD scores in Indonesian children are still relatively low. The score of the three indicators and a low level of nutritional adequacy can have a negative impact on children's growth and development. This study aims to analyze the MDD-C, MMF, and MAD indicators to estimate the feeding practices of children aged 6-23 months through the level of adequacy of macronutrients. The research design is a cross-sectional study with quantitative research at one time. This study used data from the 2014 Total Diet Study regarding individual 1x24-hour food recalls, which were further processed and analyzed. Overall, the total sample data for children aged 6-23 months amounted to around 798. Normality test using Kolmogorov Smirnov. Bivariate analysis using chi-square, multivariate analysis using multiple logistic regression, and diagnostic analysis of MDD-C, MMF, and MAD with adequate macronutrients. The proportion of children who met the minimum food diversity was only 63.9%, the minimum meal frequency achieved was 91.3%, and the minimum diet fulfilled was 61.8%. Factors influencing the fulfillment of MDD-C were the child's age and area of residence (p<0.05). Factors that influenced the fulfillment of MMF were the area of residence and the mother's educational status (p<0.05). Meanwhile, the factors influencing the achievement of MAD were the child's age and area of residence (p<0.05). MDD-C and MMF cannot yet assess macronutrient insufficiency but can use them to estimate the level of adequate macronutrient adequacy, which indirectly describes the diversity of food consumption and the frequency of meals fulfilled because MDD-C and MMF have high specificity values. MAD cannot yet assess low or high nutrient adequacy because MAD is yet to be specific and sensitive to use to estimate macronutrient adequacy levels. MAD can only be fulfilled if the child meets MDD-C and MMF indicators to estimate the macronutrient adequacy level, which also describes the minimum diet.
Collections
- MT - Human Ecology [2241]