Pandemi Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Kepesertaan dan Klaim Asuransi
Studi Kasus Program BPJS Ketenagakerjaan
Abstract
Virus COVID-19 telah menjadi pandemi di seluruh dunia, dan studi tentang
dampaknya terhadap asuransi diperlukan. Penelitian tersebut khusus mengenai
peserta asuransi dan klaim, terutama di masa pandemi, untuk memastikan
kelangsungan hidup asuransi dalam jangka panjang. Namun, penelitian mengenai
hubungan COVID-19 dan asuransi masih kurang. Tulisan ini bertujuan untuk
melihat dampak pandemi COVID-19 terhadap asuransi dengan menggunakan data
kepesertaan aktif dan jumlah kasus klaim dari BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia
yang mencakup 34 provinsi. Penelitian ini menggunakan data time series 2018-
2021 dan data cross sectional dari 11 kantor wilayah BPJS Ketenagakerjaan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square
(OLS) yang terdiri atas dua model. Variabel dependen pada penelitian ini yakni
jumlah kepesertaan aktif (Kepesertan) dan jumlah kasus klaim (Klaim) sedangkan
variabel independen yang digunakan adalah Covid-19, PDRB perkapita, dan
tabungan perkapita. Temuan empiris menunjukkan bahwa kasus COVID-19
dikaitkan dengan peningkatan klaim asuransi dan pengurangan peserta aktif
asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Dibandingkan sebelum pandemi, COVID-19
menyebabkan peningkatan rata-rata kasus klaim sebesar 0,2587845 persen dan
penurunan partisipasi aktif rata-rata 0,0577709 persen. Meski kasus klaim Program
BPJS Ketenagakerjaan cenderung meningkat setiap tahun, di awal pandemi,
program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) paling terdampak.
Kemudian pada tahun 2021, program jaminan kematian (JKM), jaminan kecelakaan
kerja (JKK), dan jaminan hari tua (JP) mengalami peningkatan kasus klaim yang
paling signifikan. Begitu juga dengan partisipasi aktif yang cenderung meningkat
setiap tahunnya, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil
penelitian ini, BPJS Ketenagakerjaan harus mengurangi risiko pandemi di masa
depan dengan memaksimalkan transformasi digital dalam layanan bisnisnya untuk
memberikan layanan prima kepada pekerja formal dan informal serta memperkuat
kolaborasi dengan pemerintah dalam merancang kebijakan fiskal seperti relaksasi
iuran dan bantuan subsidi upah. Sedangkan bagi perusahaan, mereka dapat
mengalihkan risiko sosial ekonomi yang dapat terjadi pada karyawannya dengan
membeli asuransi seperti asuransi BPJS Ketenagakerjaan. The COVID-19 virus has become a worldwide pandemic, and studies of its
impact on insurance are needed. The research is specifically about insurance
participants and claims, especially during the pandemic, to ensure the survival of
insurance in the long term. However, research linking COVID-19 and insurance is
lacking. This paper aims to look at the impact of the COVID-19 pandemic on
insurance by using active membership data and the number of claim cases from
BPJS Ketenagakerjaan in Indonesia, which covers 34 provinces. This study uses a
time series spanning 2018-2021 and cross-sectional data from 11 regional offices
of BPJS Ketenagakerjaan. The analytical method used in this research is Ordinary
Least Square (OLS) methode which consists of two models. The dependent
variables in this study are the number of active participation (Membership) and the
number of claims cases (Claim) while the independent variables used are Covid19, per capita GRDP, and per capita savings. Empirical findings suggest that
COVID-19 cases are associated with additional insurance claims and reduced
insurance participation. Compared to before the pandemic, COVID-19 caused an
average increase in claim cases by 0.2587845 per cent and a decrease in active
participation by an average of 0.0577709 per cent. Although the BPJS
Ketenagakerjaan Program claims cases tend to increase every year, at the
beginning of the pandemic, old-age security (JHT) and pension security (JP)
programs were the most affected. Then in 2021, the death security (JKM),
employment injury security (JKK), and pension security (JP) programs experienced
the most significant increase in claim cases. Likewise, active participation tends to
increase every year. Based on the results of this study, BPJS Ketenagakerjaan must
reduce the risk of future pandemics by maximizing digital transformation in its
business services to provide excellent service to formal and informal workers as
well as strengthening collaboration with the government in designing fiscal policies
such as relaxation of contributions and direct cash transfers. While for companies,
they can transfer socio-economic risks that can occur to their employees by buying
insurance such as BPJS Ketenagakerjaan insurance.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]