Karakteristik Upwelling Pantai dan Tren Parameter Oseanografi di Selatan Selat Makassar
Date
2022Author
Permadi, Muhamad Bagus
Atmadipoera, Agus Saleh
Emiyati
Metadata
Show full item recordAbstract
Selat Makassar merupakan lintasan utama sirkulasi massa air dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia, yang dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Wilayah perairan ini termasuk bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) 713 dan dikenal memiliki potensi perikanan pelagis kecil yang melimpah serta berkaitan dengan kejadian upwelling pantai. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik upwelling pantai dari dataset oseanografi (suhu, salinitas, TPL, MLD, arus, volume transpor, kecepatan vertikal, indeks upwelling), serta kecenderungan (trend) parameter oseanografi di wilayah upwelling Selatan Selat Makassar dari dataset deret-waktu keluaran model INDESO selama 11 tahun (2008-2018). Metode penelitian menerapkan analisis data deret-waktu, diagram Taylor, estimasi transpor Ekman, indeks upwelling dan tren parameter selama 11 tahun. Hasil penelitian menunjukkan periode upwelling terjadi pada bulan Mei sampai September dengan puncak upwelling terjadi pada muson tenggara, dimana transport Ekman 0,18 Sv yang mengalir ke arah barat daya sehingga menjadikan defisit massa air di dekat pantai yang kemudian diisi oleh massa air dari lapisan sub-permukaan menuju permukaan. Periode upwelling dicirikan dengan suhu permukaan laut minimum (25,5˚C), tinggi muka laut minimum (0,55 m), tetapi klorofil-a maksimum (4,73 mg/m3). Ciri lain tersingkapnya isotherm 25˚C dan isohaline 34 PSU di permukaan pada muson tenggara. Indeks upwelling berdasarkan suhu adalah 1,22˚C. Tren parameter oseanografi per tahun di wilayah upwelling dicirikan dengan SPL meningkat 0,0098 ˚C, kedalaman isotherm 25˚C menurun -1,96605 m, salinitas menurun -0.01588 PSU, dan TPL menurun -0,01468 m. Makassar Strait is a passage of water mass circulation from the Pacific Ocean to the Indian Ocean, known as the Indonesian Through Flow (ITF). This water area is part of the Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia (WPP-RI) 713 and is known to have the abundant potential for small pelagic fisheries and is related to coastal upwelling events. This study aims to describe the characteristics of coastal upwelling in the south of the Makassar Strait, by analyzing temperature, salinity, current, transport volume, vertical speed, upwelling intensity, and the trend of oceanographic parameters in the upwelling area from the Indeso model output series dataset for 11 years (2008-2018). The research method applies time-series data analysis, Taylor diagrams, Ekman transport estimation, upwelling index, and parameter trends over 11 years. The results show that the upwelling period from May to September had the upwelling peak in the eastern season with 0.18 Sv the Ekman transport towards the southwest, wich reduced the water mass near the coast and then filled by the sub-surface layer. This upwelling is characterized by minimum sea surface temperature (25.5°C), minimum sea level height (0.55 m), and maximum chlorophyll-a (4.73 mg/m3). Another feature is the exposure of 25˚C isotherm and 34 PSU isohaline on the surface in the southeast monsoon. The upwelling index based on temperature is 1.22˚C. For ten years trend, SPL increases by 0.0098 °C, isotherm depth of 25 °C decreases by -1.96605 m, salinity decreases by -0.01588 PSU, and TPL decreases by -0.01468 m per year.