Strategi Peningkatan Kinerja Operasional Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Natuna
Abstract
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna dibangun dalam
bentuk Pelabuhan Perikanan di Selat Lampa yang bertujuan mengintegrasikan
aktivitas pendaratan ikan, pengolahan hingga pemasaran. Namun, terjadi penurunan
kunjungan kapal yang cukup signifikan pada 2019 dan aktivitas pelelangan ikan
belum berjalan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis fasilitas dan
kapasitas kepelabuhanan, menilai kinerja operasional, dan menyusun strategi
peningkatan kinerja operasional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan
lapang, wawancara, dan pengisian kuesioner dimana responden dipilih secara
accidental sampling dan purposive sampling. Penelitian menggunakan analisis
deskriptif untuk mengindentifikasi fasilitas dan kapasitas kepelabuhanan, analisis
gap untuk menilai kesenjangan kinerja operasional antara kondisi existing dan
kondisi standar, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi peningkatan
kinerja operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SKPT Natuna memiliki
fasilitas pokok, fungsional dan penunjang yang beroperasi dalam kondisi baik,
bersih dan terawat. Terdapat gap negatif dalam kinerja operasional pada indikator
produksi ikan, kunjungan kapal, dan jumlah ikan yang dipasarkan. Strategi untuk
meningkatkan kinerja operasional adalah meningkatkan daya serap pasar regional
dan internasional terhadap ikan dan produk hasil perikanan, membuat peraturan
agar pendaratan ikan terpusat di SKPT Natuna, mengundang investor, dan
mendatangkan armada penangkapan ikan dari luar Natuna. Natuna Integrated Marine and Fisheries Center (IMFC) was built as a fishing
port in Selat Lampa, which aims to integrate fish landing, processing, and marketing
activities. However, there was a significant decrease in ship visits in 2019 and the
fish auction activity had not yet started. This study aims to describe the types of
port facilities and capacities, assess operational performance, and develop strategies
to increase operational performance. The data collection was carried out by field
observations, interviews, and filling out questionnaires where the respondents were
selected by accidental sampling and purposive sampling. The study uses descriptive
analysis to identify port facilities and capacity, gap analysis to assess the operational
performance gaps between existing and standard conditions, and SWOT analysis to
formulate strategies to increase operational performance. The results showed that
Natuna IMFC had basic, functional, dan supporting facilities that operate in good,
clean, and well-maintained. There are negative gapsin indicators of fish production,
ship visits, and the number of fish marketed. Strategy to improve the operational
performance include increasing regional and international market absorption of
fishery products, make regulations so that fish landings are centered in Natuna
IMFC, attract investors, and bring in fishing vessels from outside Natuna.