Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis terhadap Aplikasi Abu Terbang (fly ash) Batu Bara pada Inceptisol Dramaga
Date
2022-12-29Author
Rizki, Fahri Muhammad
Indriyati, Lilik Tri
Sudadi, Untung
Metadata
Show full item recordAbstract
Penghapusan Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari daftar limbah B3 (bahan berbahaya
dan beracun) di Indonesia memungkinkan pemanfaatannya dikembangkan di
bidang pertanian. Selain SiO2, Al2O3, dan Fe2O3, FABA juga mengandung K, Na,
Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, dan Mn, sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
amelioran tanah dan pupuk anorganik, terutama sebagai sumber Si. Penelitian ini
bertujuan mengevaluasi efektivitas aplikasi fly ash batu bara terhadap pertumbuhan
dan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Strurt.) pada Inceptisol Dramaga.
Percobaan ini menggunakan RAK dengan perlakuan fly ash batu bara (FA) 6 taraf
yang terdiri dari kontrol (tanpa pupuk NPK dan FA), 0%, 50%, 100%, 150%, dan
200% FA dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Pupuk
kandang dan pupuk N, P, dan K diaplikasikan pada seluruh petak percobaan dengan
dosis yang sama. Analisis data meliputi ANOVA, DMRT, dan Relative Agronomic
Effectiveness (RAE). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi FA
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan produksi tanaman, ketahanan
terhadap serangan OPT, Si tersedia, dan serapan Si. Semua taraf perlakuan terbukti
efektif dengan nilai RAE ≥100%. Taraf perlakuan 200% FA atau setara dengan 10
ton FA/ha ditetapkan sebagai dosis rekomendasi. The elimination of Fly Ash Bottom Ash (FABA) from the Indonesian list of hazardous wastes allows its utilization to be expanded for agriculture purposes. Besides SiO₂, Al₂O₃, and Fe₂O₃, FABA also contains K, Na, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, and Mn, so that it could be potentially used as soil ameliorant and inorganic
fertilizer, particularly as Si source. This study aimed to evaluate the effectiveness of coal fly ash application on the growth and production of sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) in Inceptisol of Dramaga. This experiment applied RCBD with coal fly ash (FA) treatment of 6 levels consisting of control (without NPK fertilizers and FA), 0%, 50%, 100%, 150%, and 200% FA with 4 replications resulted in 24 experimental units. Manure and N, P, K fertilizers were applied at the same dose to all of the experiment plots. Data were analyzed for ANOVA, DMRT, and Relative Agronomic Effectiveness (RAE). The results showed that FA apllication was very significantly increasing the height and production of sweet corn, resistance to pest and disease attack, available Si, and Si absorbtion. All treatment levels were found effective with RAE value of ≥100%. The treatment of 200% FA equals to 10 ton FA/ha is considered as the recommended dose.