Estimasi Potensi Ghost Gear, Faktor Penyebab dan Upaya Penanggulangannya pada Perikanan Bubu di Kepulauan Seribu
Date
2022-10-28Author
Fajri, Rahul Malik
Riyanto, Mochammad
Wahju, Ronny Irawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Ghost gear merupakan alat tangkap yang hilang, dibuang atau terbengkalai
pada suatu perairan. Ghost gear dapat menjadi salah satu sumber dari marine
debris. Aktivitas penangkapan ikan menggunakan perangkap (bubu) berpotensi
terjadinya ghost gear. Nelayan di Kepulauan Seribu sebagian besar (95,4%)
menggunakan bubu, sehingga memiliki potensi terjadinya ghost gear yang tinggi
dan dapat menyebabkan ghost fishing. Sampai saat ini belum ada data dan
informasi ghost gear di Kepulauan Seribu. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan perikanan bubu di Kepulauan Seribu, mengestimasi jumlah
ghost gear serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya ghost gear
serta upaya penanggulangannya. Penelitian menggunakan metode survei dan
wawancara di Kepulauan Seribu pada 3 lokasi pengamatan yaitu Pulau Lancang,
Pulau Untung Jawa, dan Pulau Pari. Hasil penelitian didapatkan mayoritas kapal
yang digunakan di Kepulauan Seribu berukuran <12 m dengan kegiatan
penangkapan dilakukan secara harian maupun bulanan. Hasil estimasi diperoleh
89.301 unit bubu hilang dalam 1 tahun dengan total kerugian sebesar
Rp.1.853.140.000. Terjadinya ghost gear paling sering disebakan oleh konflik
dengan alat tangkap lain, hilang pelampung tanda, tersangkut dan dicuri atau
dirusak. Upaya yang disarankan untuk mengurangi ghost gear yaitu sosialisasi
terkait ghost gear, penerapan teknologi modern, menghindari lokasi tersangkut,
penggunaan gear marking, pembatasan penggunaan bubu, dan pemberian insentif.