Sistem Peluncuran Kayu
Abstract
Sistem pemanenan hutan merujuk pada beberapa kombinasi peralatan yang
digunakan untuk menebang dan menyarad kayu hasil tebangan. Dengan demikian,
suatu sistem pemanenan hutan terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu penebangan dan
pengangkutan kayu, baik pengangkutan kayu jarak dekat (penyaradan kayu) maupun
pengangkutan jarak jauh (pengangkutan kayu). Penyaradan kayu merupakan
pemindahan kayu ditebang atau bagian dari pohon yang ditebang ke tempat
penimbunan kayu (TPn), sementara pengangkutan kayu merupakan pemindahan
kayu dari tempat penimbunan kayu (TPN) ke tempat pengumpulan kayu (TPK) atau
langsung menuju industri pengolahan kayu.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu sistem pemanenan hutan dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu (1) faktor alami dan (2) faktor non alami.
Faktor alami meliputi keadaan vegetasi hutan, luas dan potensi hutan, jenis dan ukuran
kayu, kondisi tanah, geologi, topografi, iklim dan kawasan konservasi. Sementara
faktor non alami diiantaranya adalah keadaan ekonomi (biaya, modal), pasar kayu,
teknologi, sistem silvikultur, kebijakan pemerintah dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat. Faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan penting dalam memilih
sistem pemanenan hutan, agar tujuan ekonomi, ekologi, sosial dan institusi dari
pemanenan hutan dapat dicapai.
Hutan di Indonesia terdiri atas hutan alam dan hutan tanaman. Sistem
pemanenan hutan yang umum digunakan pada pengelolaan hutan alam di Indonesia
adalah sistem traktor atau sistem mekanis. Sementara pada hutan tanaman, sistem
pemanenan yang digunakan bervariasi dari sistem manual hingga sistem mekanis.
Sistem manual digunakan pada pemanenan hutan rakyat, sedangkan pada hutan
tanaman industri menggunakan sistem mekanis. dst ...
Collections
- Forest Management [206]