Pengaruh Kartel terhadap Bisnis Peternakan Ayam di Indonesia
Abstract
Perbedaan harga ayam yang sangat jauh di tingkat konsumen dan peternak ayam bahkan berada dibawah Harga Pokok Produksi (HPP) untuk peternak ayam mengakibatkan kerugian bagi peternak ayam. Rendahnya harga di tingkat peternak mengindikasikan adanya kartel yang dilakukan oleh perusahaan oligopoli maupun integrator. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme, struktur, dan pengaruh kartel terhadap bisnis peternakan ayam di Indonesia, serta menganalisis potensi kerugian Indonesia akibat kartel bisnis pada sektor peternakan. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari hasil wawancara dan studi pustaka dan analisis kuantitatif dengan melihat nilai ICOR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme kartel ayam di Indonesia bertumpu pada beberapa perusahaan besar sebagai market leader dan integrator. Struktur pasar pada industri ayam pada sub sektor pembibitan GPS adalah oligopoli ketat, sub sektor pakan adalah oligopoli longgar, subsektor livebirds adalah persaingan sempurna, subsektor karkas adalah oligopsoni. Kartel yang dilakukan oleh perusahaan oligopoli dan integrator mengakibatkan industri peternakan ayam menjadi tidak berkembang, sehingga banyak peternak yang mengalami kerugian dan akhirnya tutup usaha. Selama rentang tahun 2017-2020, rata-rata ICOR sektor peternakan 14,9% dengan rata-rata kebocoran anggaran pembangunan sebesar 25% atau 63.088,397 miliar rupiah. The difference in the price of chickens at the consumer level and the level of chicken farmers is even below the cost of production (HPP) for chicken farmers, resulting in losses for chicken farmers. The low price at the farmer level indicates the existence of a cartel carried out by oligopoly companies and integrators. This research aims to analyze the mechanism, structure, and influence of cartels on the chicken farming business in Indonesia, as well as to analyze the potential losses in Indonesia due to business cartels in the livestock sector. The analytical method used is a descriptive qualitative analysis using data from interviews and literature studies and quantitative analysis by looking at the ICOR value. The research showed that the chicken cartel mechanism in Indonesia relies on several large companies as market leaders and integrators. The market structure of the chicken industry in the GPS breeding sub-sector is a tight oligopoly, the feed sub-sector is a loose oligopoly, the livebirds sub-sector is perfect competition, and the carcass sub-sector is oligopsony. The cartel carried out by oligopoly companies and integrators resulted in the chicken farming industry not developing so many farmers suffered losses and eventually closed their businesses. From 2017 to 2020, the average ICOR of the livestock sector was 14.9% with an average leakage of the development budget of 25% or 63,088.397 billion rupiah.