Model Peningkatan Kapabilitas Pemasaran Digital Perusahaan di Indonesia berbasis Kesiapan Ekosistem Inovasi, Adopsi, dan Transformasi Digital
Date
2022Author
Masrianto, Agus
Hartoyo, Hartoyo
S Hubeis, Aida Vitayala
Hasanah, Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemasaran digital hadir sebagai respon alami perusahaan untuk menjangkau konsumennya melalui inovasi yang menggabungkan kemampuan teknologi dan pemasaran dalam ranah ketersediaan pengguna online yang semakin meningkat. Pemasaran digital sudah tidak hanya menjadi keuntungan dalam bersaing, akan tetapi telah menjadi kebutuhan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Oleh sebab itu perusahaan harus memiliki kapabilitas pemasaran digital, yaitu kemampuan perusahaan untuk merencanakan, mengelola, dan menerapkan pemasaran digital dalam arena pemasaran berbasis digital. Perusahaan dikatakan mampu melakukan perencanaan pemasaran digital ketika tujuan, target, indikator-indikator kunci keberhasilan, serta investasi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan saluran-saluran digital telah dapat didefinisikan dengan baik oleh perusahaan. Selanjutnya, perusahaan dikatakan mampu mengelola pemasaran digital ketika perusahaan telah mampu memilih dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk menjalankan aktivitas pemasaran digital, sumber daya tersebut mencakup karyawan, keterampilan, struktur, strategi, sistem, budaya, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan. Lebih lanjut, perusahaan dikatakan mampu menerapkan pemasaran digital ketika perusahaan telah dapat menjangkau, berinteraksi, dan menghasilkan penjualan melalui online, serta dapat membangun dukungan dan hubungan emosional dengan pelanggannya melalui saluran-saluran digital. Penelitian tentang pemasaran digital, terkait dengan faktor-faktor yang mendorong penggunaan pemasaran digital baik internal dan eksternal, transformasi digital, adopsi teknologi, dan kapabilitas pemasaran telah banyak dilakukan. Akan tetapi penelitian untuk menyelidiki hubungan antar keempat konsep tersebut secara simultan dan dalam satu model terintegrasi masih sangat langka. Penelitian ini meyakini bahwa kesiapan ekosistem inovasi, transformasi digital, dan adopsi pemasaran digital merupakan prasyarat bagi peningkatan kapabilitas pemasaran digital perusahaan. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki empat tujuan yang saling terhubung. Pertama, membangun model peningkatan kapabilitas pemasaran digital perusahaan di Indonesia berbasis kesiapan ekosistem inovasi, adopsi dan transformasi digital. Kedua, menghitung dan menganalisis indeks pemanfaatan pemasaran digital perusahaan melalui tingkat adopsi pemasaran digital, transformasi digital, dan kesiapan ekosistem inovasi. Ketiga, memetakan kelompok perusahaan di Indonesia berdasarkan indeks pemanfaatan pemasaran digital dan kapabilitas pemasaran digital. Keempat, merumuskan strategi peningkatan kapabilitas pemasaran digital perusahaan di Indonesia berdasarkan kesiapan ekosistem inovasi, adopsi dan transformasi digital. Populasi sekaligus sampel potensial dalam penelitian ini adalah 2759 kontak bisnis dari salah satu saluran televisi nasional di Indonesia yang berisikan data pemilik perusahaan, direktur, general manager, dan atau manajer yang perusahaannya pernah beriklan di televisi dalam 5 tahun terakhir. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui email dan aplikasi Whatsapp untuk mengarahkan responden mengisi situs web yang berisi kuesioner penelitian. Responden yang secara sukarela, mengisi situs web yang berisi pertanyaan penelitian berjumlah 217 orang. Berdasarkan sektor industrinya, responden bekerja pada perusahaan makanan, minuman, rokok, produk bayi, obat-obatan, kosmetik dan perlengkapan mandi, produk dan perlengkapan rumah tangga, otomotif, komputer dan komunikasi, keuangan, transportasi, pengembang perumahan, media, pendidikan, penjualan eceran dan juga pemerintahan. Hasil analisis hubungan antar variabel dalam model penelitian menggunakan PLS-SEM menunjukkan bahwa variabel kesiapan ekosistem inovasi, transformasi digital, dan adopsi pemasaran digital, masing-masing memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap peningkatan kapabilitas pemasaran digital perusahaan. Temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa kombinasi efek mediasi transformasi digital dan adopsi pemasaran digital memberikan pengaruh positif untuk hubungan antara kesiapan ekosistem inovasi dan kapabilitas pemasaran digital perusahaan. Hasil hitung indeks pemanfaatan pemasaran digital (IPPD) perusahaan di Indonesia menunjukkan angka sebesar 75, yang menandakan bahwa secara rata- rata pemanfaatan pemasaran digital oleh perusahaan dalam kategori sedang. Formulasi IPPD = (0,276 IDMAER) + (0,591 IDT) + (0,133 IDMA), dimana IDMAER adalah indeks kesiapan ekosistem inovasi; IDT adalah indeks transformasi digital, dan IDMA adalah indeks adopsi pemasaran digital. Analisis lebih lanjut, penelitian ini berhasil mengidentifikasi 4 (empat) kelompok perusahaan di Indonesia berdasarkan IPPD dan kapabilitas pemasaran digital, yaitu perusahaan-perusahaan dalam kategori Laggards (40,9%), Learners (9,7%), Fashionistas (9,7%), dan Digital Marketing Masters (40,1%). Lingkaran strategi IDA (IDA strategic circle) merupakan usulan strategi untuk meningkatkan kapabilitas pemasaran digital perusahaan yang dihasilkan dari penelitian ini. Membangun kesiapan ekosistem inovasi dapat dicapai melalui pimpinan yang inovatif, sikap dan persepsi karyawan yang positif, serta mekanisme proses bisnis yang efektif. Selanjutnya, melakukan transformasi digital dapat dijalankan melalui tata kelola digital yang tepat, menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan proses bisnis yang lebih cepat dan efisien, serta menciptakan produk yang lebih bernilai untuk model bisnis yang baru. Lebih lanjut, adopsi pemasaran digital yang efektif dapat dilakukan dengan memanfaatkan website, social media, mobile marketing, digital analytics, digital advertising, dan content marketing. Penelitian ini juga telah berhasil mengidentifikasi adanya perbedaan antar kelompok industri dalam rangka memanfaatkan pemasaran digital, akan tetapi indikasi perbedaannya masih disebabkan oleh perbedaan jumlah sampel. Oleh sebab itu, kualitas dan jumlah sampel tiap sektor industri di Indonesia masih perlu diperbanyak agar pembahasannya dapat lebih diperdalam.
Collections
- DT - Business [104]