Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx Leptolepis) Dengan Menggunakan Enzim Papain
Abstract
Ikan-ikan yang merupakan kelompok ikan pelagis khususnya yang berukuran kecil (panjang total 16-20 cm) sampai saat ini masih merupakan sumber daya yang terbatas pemanfaatannya. Salah satu jenis ikan tersebut adalah ikan selar kuning (Caranx leptolepis). Kurangnya pemanfaatan ikan tersebut lebih disebabkan oleh faktor teknis yaitu karena lebih sulitnya pemisahan bagian daging dari tubuh lainnya. Padahal ikan tersebut dapat diolah menjadi produk hidrolisat protein. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan ikan selar kuning melalui proses pengolahan secara hidrolisis dengan menggunakan enzim proteolitik komersial yaitu enzim papain. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia ikan selar kuning, mengetahui aktivitas optimum enzim papain terhadap substrat (ikan) dalam berbagai konsentrasi dan untuk mencari waktu dan pH optimum reaksi hidrolisis protein ikan selar kuning. Konsentrasi enzim papain terhadap substrat yang digunakan adalah 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, 5 % dan 6 %. Adapun parameter yang digunakan untuk mengetahui aktivitas optimum enzim papain adalah jumlah padatan sisa. Sedangkan untuk mencari pH dan waktu optimum proses hidrolisis protein ikan selar kuning, digunakan pH yang terdiri dari 3 taraf yaitu 6,5, 7 dan 7,5 serta waktu yang terdiri dari 3 taraf yaitu 5, 5,5 dan 6 jam. Parameter untuk menentukan kesempurnaan proses hidrolisis adalah proses yang menghasilkan kandungan a-amino nitrogen bebas yang paling tinggi. Hasil penelitian pendahuluan diperoleh kandungan kimia ikan selar kuning dalam basis basah yaitu air 75,71 %, abu 2,31 %, protein 15,61 % dan lemak 2,94 %. Aktivitas enzim papain terhadap substrat (ikan) berdasarkan analisis ragam dan uji lanjut BNT terbaik pada konsentrasi enzim papain 5 %. Selanjutnya diperoleh bahwa kandungan a-amino nitrogen bebas terbesar dihasilkan oleh kombinasi antara perlakuan pH 7 dan waktu 6 jam, yaitu sebesar 0,04 gr/100gr. Kombinasi antara waktu proses dan pH optimum yang memberikan nilai a-amino nitrogen bebas tertinggi hasil penelitian pendahuluan digunakan untuk membuat produk hidrolisat protein ikan yang menjadi penelitian utama. Produk hidrolisat protein ikan ini dianalisis baik analisis proksimat (air, abu, lemak, protein), kandungan a-amino nitrogen bebas, daya cerna in vitro dan kandungan asam aminonya. Setelah dilakukan analisis ternyata produk hidrolisat protein ikan ini mempunyai kadar protein 66,17 % (bk), kadar lemak 5,37 % (bk), kadar air 91,99 % (bb), kadar abu 16,98 % (bk), kandungan a-amino nitrogen bebas 0,06 gr/100gr, nilai perbandingan a-amino nitrogen bebas dengan nitrogen total 0,07 dan daya cerna in vitro sebesar 65,25 %. Sedangkan untuk kandungan asam amino, produk hidrolisat protein ikan ini menghasilkan asam amino yaitu asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, histidin, arginin, threonin, alanin, prolin, tirosin, valin, methionin, sistin, isoleusin, leusin, phenilalanin dan lisin.