Pengaruh Perlakuan pada Benih Padi yang Terinfeksi Xanthomonas oryzae pv. oryzae terhadap Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Padi di Lapang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan pada benih padi yang terinfeksi Xanthomonas oryzae pv. oryzae secara alami terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil padi di lapang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2009 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB dan kebun percobaan Sawah Baru, University Farm, kampus Darmaga, IPB. Penelitian ini menggunakan rancangan Petak Terbagi dengan petak utama adalah varietas yang terdiri atas IR64 dan Ciherang, sedangkan anak petak merupakan perlakuan benih yang terdiri atas kontrol, bakterisida 0.2 % (Agrept 20WP), minyak serai wangi 1 %, agens hayati Pseudomonas diminuta (skala IV McFarland), matriconditioning + Agrept 0.2 %, matriconditioning + minyak serai wangi 1 %, matriconditioning + P. diminuta. Pengulangan sebanyak tiga kali sehingga total satuan percobaan berjumlah 42 satuan. Penyemaian dilakukan selama 3 minggu pada wadah plastik. Setelah itu, dipindah tanam ke lapang pada petakan seluas 7.5 m2 dengan dua bibit per lubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa matriconditioning + Agrept 0.2 % adalah perlakuan terbaik dalam meningkatkan daya tumbuh bibit dan bobot kering bibit. Perlakuan minyak serai wangi, agens hayati, matriconditioning + Agrept 0.2%, dan matriconditioning + minyak serai wangi 1 % dapat meningkatkan tinggi tanaman selama penyemaian. Pada pengamatan minggu ke-10, perlakuan matriconditioning + P. diminuta pada benih padi Ciherang menghasilkan tinggi tanaman tertinggi. Jumlah anakan, jumlah anakan produktif, bobot gabah bernas per malai, persentase gabah bernas per rumpun, dan panen ubinan padi varietas IR64 lebih tinggi daripada Ciherang. Hal ini diduga karena serangan hama walang sangit yang cukup tinggi pada Ciherang. Pengamatan pada serangan hawar daun bakteri (HDB) menunjukkan bahwa varietas, perlakuan benih, dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap serangan HDB di lapang. Perlakuan minyak serai wangi, matriconditioning + P. diminuta, agens hayati, matriconditioning + Agrept 0.2 % menghasilkan panen ubinan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.