Posisi Daya Saing Komoditas Bunga Potong Indonesia di Negara Tujuan Utama
Abstract
Bunga potong menjadi komoditas utama dalam ekspor produk florikultura dunia. Namun,dalam kurun waktu 2016-2020 nilai ekspor bunga potong Indonesia mengalami penurunan. Persaingan yang semakin ketat memaksa Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya agar produk tanaman hias Indonesia dapat bertahan di pasar domestik dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi daya saing bunga potong Indonesia periode 2010-2020 menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), X-model potential export product dan Constant Market Share Analysis (CMSA). Hasil penelitian menunjukkan 1) Perkembangan ekspor bunga potong Indonesia di lima negara tujuan mengalami nilai dan volume yang berfluktuasi;
2) RCA menunjukkan ekspor bunga potong Indonesia memiliki daya saing kuat di China dan Thailand, sedangkan berdaya saing lemah di Belanda, Jepang dan Singapura; EPD pasar Thailand pada posisi Rising Star dan China pada posisi Lost Opportunity; X-Model menunjukkan bahwa Thailand merupakan pasar optimis untuk dikembangkan dan China merupakan pasar potensial untuk dikembangkan; 3) Hasil CMSA menunjukkan daya saing bunga potong Indonesia memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia di tiga efek pertumbuhannya yaitu efek komposisi komoditas, efek distribusi pasar dan efek daya saing. Efek komposisi komoditas adalah efek yang paling berpengaruh dalam perubahan ekspor bunga potong Indonesia dan Malaysia.