Analisis Risiko dan Peramalan Harga Saham dalam Keputusan Investasi pada Perusahaan Perkebunan di PT Bursa Efek Indonesia
Abstract
Pembiayaan yang dibutuhkan perusahaan perkebunan, mendorong perusahaan perkebunan memasuki pasar modal untuk menarik investor dalam bentuk perusahaan yang go public. Hal ini dikarenakan para pemilik modal tidak lagi menyimpan dana dalam bentuk barang yang tidak produktif, tetapi mereka mencoba mendapatkan kesempatan memperoleh laba dari deviden jangka panjang atau capital gain pada jangka pendek. Oleh karena itu kedua kepentingan tersebut dipertemukan dalam transaksi di pasar modal (Bursa Efek). Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan profil perusahaan AALI, LSIP dan UNSP. Melakukan Proyeksi pergerakan saham emiten AALI, LSIP dan UNSP di tahun 2009. Menganalisis tingkat risiko (Value at Risk) yang dihadapi investor pada saham-saham emiten AALI, LSIP, UNSP dan merumuskan keputusan investor sebagai implikasi terhadap risiko yang akan dihadapi dan melihat pergerakan emiten saham AALI, LSIP dan UNSP pada PT Bursa Efek Indonesia di tahun 2009. Penelitian dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive melihat kompetensi PT Bursa Efek Indonesia yang dapat memberikan informasi dan data yang relevan dalam kaitannya dengan pasar modal di Indonesia. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Februari–Mei 2009. Saham perusahaan terpilih adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), Bakrie Sumatera Plantation Tbk. (UNSP), dan PP London Sumatera Tbk. (LSIP). Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari serial data harga penutupan saham harian perusahaan sektoral perkebunan terpilih di lantai bursa 1 Januari 2006 – 30 April 2009 dengan basis data 13 Oktober 2008 – 30 April 2009. Pengolahan data yang telah diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007, Minitab versi 14, QSB dan Eviews 4.1. Pengolahan data untuk menduga harga saham emiten sektoral terpilih dengan metode peramalan time series terbaik, sedangkan dalam menganalisis tingkat risiko yang mungkin ditanggung investor (Value at Risk – VaR) dilakukan dengan metode ARCH/GARCH untuk mendapatkan nilai VaR. Pilihan ramalan untuk meramalkan pergerakan harga saham emiten AALI, LSIP dan UNSP secara beurutan adalah ARIMA (2,1,1), ARIMA (1,1,0), dan ARIMA (1,1,1). Peramalan untuk pergerakan harga saham harian penutupan untuk ketiga emiten dengan metode yang dipilih (metode ARIMA) memiliki kecenderungan (trend) yang meningkat. Dalam penilaian tingkat risiko digunakan model ARCH (1), ARCH (1), dan GARCH (1,2) untuk masing-masing emiten AALI, LSIP dan UNSP. Nilai risiko harian untuk AALI=7,98 persen, LSIP=8,21 persen dan UNSP=10,4 persen. Kombinasi hari ramalan harga dan lama berinvestasi, apabila dilakukan analisis dalam hal per emiten, maka keputusan investasi yang tepat dilakukan oleh investor dengan karakteristik perilaku risk averter (sikap umum pelaku saham di Indonesia) memiliki kecenderungan tertarik iii pada saham AALI, maka investor harus melakukan penjualan sehari setelah pembelian dikarenakan memiliki risiko serta rasio capital loss yang relatif lebih kecil. Sementara itu untuk emiten LSIP, pilihan sebaiknya diberikan pada ramalan harga dan lama investasi di lima, sepuluh dan dua puluh hari ke depan dikarenakan memiliki rasio capital loss relatif lebih kecil dibandingkan yang lainnya pada waktu tersebut. Lain halnya dengan UNSP, dimana emiten ini memiliki kecenderungan yang bertolak belakang dengan teori risiko. Risiko yang lebih tinggi dibandingkan emiten AALI dan LSIP tidak menjamin return yang tinggi pula. Hal ini tampak terlihat dari berbagai kombinasi yang dibuat, rasio capital gain-loss untuk UNSP relatif lebih besar menghasilkan dampak kerugian apabila diasumsikan terjadi risiko.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]