Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh 2,4 Dichlorophenoxy Acetic Acid (2,4D) dan Kinetin Terhadap Pembentukan Kalus Seledri (Apium graveolens L.)
Abstract
Induksi kalus melalui kultur jaringan diharapkan dapat meningkatkan
keragaman genetik seledri. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi
2,4 D dan kinetin yang sesuai dalam pembentukan kalus seledri. Percobaan
menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor.
Faktor pertama adalah konsentrasi 2,4-D yang terdiri dari enam taraf konsentrasi
yaitu 0, 0,3, 0,6, 0,9, 1,2 dan 1,5 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi kinetin yang
terdiri dari dua taraf yaitu 0 dan 0,5 ppm. Terdapat 12 perlakuan yang diulang
sebanyak sepuluh kali sehingga diperoleh 120 satuan percobaan. Setiap satuan
percobaan terdiri dari dua botol dan di setiap botol ditanam dua eksplan sehingga
diperoleh 480 satuan amatan. Eksplan petiol ditanam pada media dengan berbagai
konsentrasi 2,4-D dan kinetin dan diinkubasi di ruang kultur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian 2,4 D secara tunggal dan interaksinya dengan
kinetin berpengaruh terhadap persentase berkalus, panjang dan lebar kalus seledri.
Kinetin secara tunggal tidak berpengaruh terhadap peubah tersebut. Pemberian 1,2
ppm 2,4-D + 0,5 ppm kinetin dan 1,5 ppm 2,4-D dan 0,5 ppm kinetin diperoleh
kalus paling banyak sebesar 85% dan 90% dibanding tanpa pemberian zpt atau
hanya 0,5 ppm kinetin. Perlakuan 0,9 ppm 2,4- D + 0,5 ppm kinetin menghasilkan
ukuran kalus yang paling besar dibanding perlakuan tanpa 2,4 D dan kinetin.
Perlakuan 0,9 ppm 2,4-D + 0,5 ppm kinetin menghasilkan kalus bertekstur kompak
paling banyak (99,4%) sedangkan perlakuan 0,6 ppm 2,4-D menghasilkan kalus
bertekstur remah paling banyak.