Dampak Perubahan Iklim terhadap Neraca Air DAS Cisadane Hulu
Abstract
Unsur iklim seperti curah hujan yang merupakan input dari neraca air DAS
dapat mempengaruhi output dari neraca air itu sendiri yaitu evapotranspirarasi,
aliran permukaan dan perkolasi. Neraca air suatu DAS juga dipengaruhi oleh
karakteristik DAS dan penggunaan lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak perubahan komponen iklim terhadap neraca air di Sub DAS
Cisadane Hulu dengan karakteristik DAS dan penggunaan lahannya tetap.
Perubahan neraca air dianalisis menggunakan model neraca air Soil Water
Assessment Tool (SWAT). Model neraca air sebelum digunakan untuk menduga
dampak perubahan iklim diuji terlebih dahulu keandalannya menggunakan
parameter koefisien determinasi (R2
) dan koefisien Efisiensi Nash – Suchtliffe
(NSE). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan curah hujan dari
3.000,1 mm/th (250 mm/bln) menjadi 4.191,9 mm/th (349,3 mm/bln), serta
peningkatan suhu rata-rata bulanan dari 24,9 °C menjadi 25 °C, peningkatan
kecepatan angin rata-rata bulanan dari 0,8 m/s menjadi 1,1 m/s, dan penurunan
radiasi matahari rata-rata bulanan dari 18,3 MJ/m2 menjadi 16,4 MJ/m2
menyebabkan peningkatan aliran permukaan dari 1.426,6 mm menjadi 1.781,3 mm,
walaupun dari persentase aliran permukaan terhadap hujan terjadi penurunan
sebesar 3,1%). Hal ini juga berlaku pada evapotranspirasi dimana terjadi
peningkatan dari 908,4 mm menjadi 930,8 mm, walaupun bila dilihat dari
presentasenya terhadap hujan terjadi penurunan evapotranspirasi sebesar 6,4%. Di
sisi lain, perubahan iklim ini juga meningkatkan aliran lateral dari 193,3 mm
menjadi 294 mm (atau setara dengan 0,6% terhadap hujan) serta peningkatan
perkolasi dari 597,5 mm menjadi 1.064,3 mm (atau setara 5,9% terhadap hujan).
Hasil kalibrasi antara debit simulasi SWAT dengan debit observasi DAS Cisadane
Hulu dari SPAS Batubeulah menunjukkan nilai R2
dan NSE masing-masing sebesar
0,6 dan -1,9. Meskipun nilai R2
yang diperoleh menunjukkan bahwa model ini dapat
diterima, namun nilai NSE yang diperoleh justru menunjukkan bahwa model ini
tidak memuaskan sehingga perlu dilakukan kalibrasi ulang agar diperoleh nilai NSE
yang lebih memuaskan.
Collections
- UT - Forest Management [3059]