Resistansi Antibiotik Isolat Escherichia coli ESBL Asal Tangan Pemerah, Puting Sapi, Susu, dan Air di Peternakan Sapi Perah Enrekang, Sulawesi Selatan
Date
2022-08-26Author
Milawarni, Milawarni
Pisestyani, Herwin
Lukman, Denny Widaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Escherichia coli producing extended spectrum β-lactamase (ESBL) adalah kemampuan E. coli untuk menghasilkan enzim yang dapat menginduksi resistansi terhadap antibiotik β-laktam termasuk sefalosporin spektrum luas generasi ketiga dan monobaktam. Prevalensi E. coli ESBL pada hewan penghasil pangan sangat tinggi, dan keberadaannya dapat ditemukan pada feses hewan yang sakit dan sehat. E. coli ESBL dikaitkan dengan masalah kesehatan manusia karena penyebarannya yang cepat, sehingga WHO menetapkan sebagai parameter dalam surveilans AMR. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran resistansi E. coli ESBL terhadap beberapa jenis antibiotik yang diisolasi dari swab tangan pemerah, swab puting sapi, susu, dan air di peternakan sapi perah Enrekang, Sulawesi Selatan. Metode uji resistansi antibiotik yang digunakan adalah difusi cakram dan interpretasi hasil mengacu pada Clinical and Laboratory Standards Institute. Isolat E. coli ESBL (n=4) terdiri atas tiga isolat dari swab puting dan satu isolat dari air dari 130 sampel yang diuji. Hasil uji resistansi menunjukkan bahwa isolat E. coli ESBL resistan terhadap eritromisin (100%), ampisilin (100%), trimetoprim-sulfametoksazol (75%), seftazidim (75%), kloremfenikol (25%), enrofloksasin (25%), tetrasiklin (25%), dan gentamisin (25%). Isolat E .coli ESBL telah mengalami multidrug resistance terhadap tiga hingga tujuh jenis antibiotik sekaligus. Isolat E. coli ESBL menunjukkan potensi penyebaran bakteri resistan yang cepat dan luas serta dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat, sehingga diperlukan evaluasi dan pengendalian lebih lanjut.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]