Analisis Keberlanjutan dan Manfaat Circular Economy Bank Sampah Induk (Studi Kasus: BSI “Satu Hati”, Jakarta Barat)
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang disertai dengan pola konsumsi yang tinggi merupakan
faktor pada peningkatan volume sampah di perkotaan. Pemerintah wilayah kota Jakarta
Barat mengembangkan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan mendirikan Bank
Sampah Induk (BSI) “Satu Hati” sebagai implementasi dari model circular economy.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan sampah, mengestimasi manfaat circular economy sampah dan menganalisis
status keberlanjutan pengelolaan sampah di Bank Sampah Induk “Satu Hati”. Tujuan
dikaji dengan analisis skala likert, analisis pendapatan, willingness to pay (WTP) dan
Rapid Appraisal for Fisheries dengan modifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagian besar masyarakat dapat merasakan manfaat dari keberadaan Bank Sampah
Induk “Satu Hati” dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. Sebanyak 42,4%
responden bersedia membayar untuk manfaat dalam mengurangi pencemaran lingkungan
dan jumlah timbulan sampah yang dibuang ke lingkungan dengan rata-rata nilai
kesediaan membayar sebesar Rp. 10.278/KK/bulan, sehingga total manfaat ekonomi yang
diperoleh Bank Sampah Induk “Satu Hati” dengan skenario sebesar Rp.
115.820.728,7/tahun. Hasil analisis status keberlanjutan menunjukkan bahwa Bank
Sampah Induk “Satu Hati” cukup berkelanjutan dengan nilai indeks tertinggi berada pada
dimensi kelembagaan (66,56) dan nilai indeks terendah berada pada dimensi ekologi
(56,85).