Pemanfaatan Informasi Iklim dalam Model Prediksi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Abstract
Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) dapat bertahan hidup dan berkembang biak pada kondisi iklim yang
optimum. Antisipasi kejadian penyakit DBD diharapkan dapat dilakukan secara
lebih baik dengan adanya model prediksi yang handal berdasarkan informasi iklim.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tingkat keeratan hubungan antara
unsur iklim dengan jumlah penderita DBD dan menyusun model prediksi tingkat
kejadian penyakit DBD berdasarkan unsur iklim di Kabupaten Ciamis. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi
Pearson, komponen utama (PCA) dan regresi logistik ordinal. Tingkat kejadian
penyakit dinyatakan dalam tingkat kejadian ringan, sedang dan berat, berdasarkan
data jumlah penderita. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data unsur
iklim seperti suhu udara rata-rata (T), suhu udara minimum (Tn), suhu udara
maksimum (Tx), kelembaban udara rata-rata (RH), curah hujan (CH), kecepatan
angin (v), dan lama penyinaran matahari (LP) bulanan hasil observasi tahun 2015-
2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara Tn,
Tx, RH, dan CH dengan jumlah penderita DBD. Model terbaik yang diperoleh
yaitu model prediksi peluang kejadian ringan, sedang, dan berat berdasarkan 4
parameter iklim yang korelasi nyata tersebut, pada periode sebulan sebelum
periode kejadian penyakit DBD dengan akurasi model sebesar 45%. Pengujian
model prediksi dengan menggunakan data testing tahun 2021 menghasilkan nilai
akurasi sebesar 54%.