Mekanisme Hubungan Stakeholder dalam Pengelolaan Bahaya Ekowisata di Taman Nasional Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Tengah
Date
2022Author
Iskandar, Denny
Muntasib, E.K.S Harini
Soekmadi, Rinekso
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) wilayah Lombok Tengah memiliki keindahan dan potensi alam yang cocok sebagai destinasi ekowisata. Terdapat jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok Tengah yaitu jalur pendakian Aik Berik yang mana jalur ini tidak lepas dari adanya suatu potensi bahaya. Frekuensi kejadian bahaya yang sering terjadi dan tingkat risiko yang beragam membuat pengelolaan tidak mudah dilakukan, maka diperlukan kerja sama para pihak yang bersifat terkordinir dan berjangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan mekanisme hubungan stakeholder dalam pengelolaan bahaya ekowisata. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara informan kunci, observasi lapang, dan penelusuran dokumen. Analisis data yang digunakan meliputi analisis stakeholder, analisis isi kebijakan, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan komponen kerentanan dan komponen bahaya pada analisis isi kebijakan ditemukan paling sedikit di dalam dokumen analisis isi TUPOKSI dan aturan kelembagaan masing-masing stakeholder. Kebutuhan stakeholder dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang terdiri dari sarana dan prasarana, hubungan, dan peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Rumusan mekanisme hubungan stakeholder dilakukan melalui penguatan kerja sama dengan membentuk Tim koordinasi bahaya ekowisata. Mount Rinjani National Park (TNGR) in the Central Lombok region has natural beauty and potential that is suitable as an ecotourism destination. There is a climbing route for Mount Rinjani in Central Lombok, namely the Aik Berik climbing route, where this path cannot be separated from the existence of a potential danger. The frequency of hazard events that often occur and the various risks make management difficult, so coordinated and long-term cooperation from the parties is needed. The purpose of this study is to formulate a stakeholder relationship mechanism in the management of ecotourism hazards. Data were collected by interviewing key informants, field observations, and document searches. The data analysis used includes stakeholder analysis, policy content analysis, and descriptive analysis. The results of this study indicate that the least component vulnerabilities and hazards in the policy content analysis are found mostly in the TUPOKSI content documents and the institutional rules of each stakeholder. Stakeholder needs are divided into 3 groups consisting of facilities and infrastructure, relations, and increasing knowledge and skills. The formulation of the stakeholder relationship mechanism is carried out through strengthening cooperation by forming an ecotourism hazard coordination team.