Respon Suhu dan Kedalaman Lapisan Tercampur terhadap Fase Aktif Madden Julian Oscillation (MJO) di Laut Banda
Date
2022Author
Nabil
Atmadipoera, Agus Saleh
Nugroho, Dwiyoga
Naulita, Yuli
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada periode intraseasonal (20 – 100 hari), fenomena MJO yang merambat
ke
arah timur di sepanjang wilayah ekuator berdampak signifikan terhadap
dinamika laut dan atmosfer, sehingga memicu anomali suhu dan kedalaman lapisan
tercampur / Mixed Layer Depth (MLD) di area yang dilewatinya, khususnya dari
bagian ekuator Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik bagian barat melewati
Benua Maritim Indonesia / Indonesian Maritime Continent (IMC). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis karakteristik propagasi MJO di wilayah IMC dan
dampaknya terhadap anomali suhu spasial dan vertikal serta MLD di Laut Banda.
Studi ini memanfaatkan data harian Outgoing Longwave Radiation (OLR), angin
hPa, dan angin permukaan sebagai variabel atmosfer. Variabel laut yang
digunakan antara lain, data anomali Sea Surface Temperature (SST) dan data
observasi Argo float di Laut Banda bagian timur. Filter bandpass dengan batas
periode 20 – 100 hari dilakukan pada data laut-atmosfer untuk mendapatkan sinyal
yang berfluktuasi di dalam periode intraseasonal. Kemudian indeks yang
digunakan untuk mengidentifikasi fase aktif MJO adalah Real-Time Multivariate
MJO (RMM) pada tahun 2017 hingga 2018 dan difokuskan pada nilai amplitudo
RMM tertinggi, yaitu pada musim barat bulan Desember 2017 – Februari 2018.
Melalui plot Hovmöller, propagasi kuat MJO ditunjukkan melalui anomali negatif
OLR dan anomali positif angin zonal 850hPa dari Samudra Hindia ke Samudra
Pasifik menuju Benua Maritim. Kecepatan propagasi MJO diperoleh dari slope
negatif OLR yang terbentuk dan diperoleh kecepatan propagasi berkisar 4.918 m/s.
Secara spasial, propagasi fase aktif MJO juga terlihat melalui variabel atmosfer dan
lautan yang dominan di bagian selatan ekuator dan melewati Laut Banda. Plot deret
waktu pada fase aktif MJO secara bersamaan menunjukkan anomali negatif OLR,
anomali negatif fluks bahang total, peningkatan angin zonal 850hPa dan angin
permukaan, serta berdampak terhadap pendinginan suhu baik spasial ataupun
vertikal. Secara spasial, nilai SST saat fase pasif MJO ditunjukkan dengan
peningkatan SST berkisar 0.1°C – 1°C yang mendominasi di Laut Banda, Kondisi
yang berkebalikan ditunjukkan saat fase aktif MJO berlangsung dengan penurunan
berkisar 0.1°C – 0.8°C. Pada fase aktif MJO, pendinginan suhu di kolom air
pada lapisan permukaan hingga termoklin (kedalaman 0 hingga 250 m) berkisar
0.1°C – 1°C dan peningkatan suhu berkisar 0.1°C – 0.8°C pada fase pasif MJO pada
Januari hingga Februari 2018. Amplitudo tertinggi anomali suhu kolom air
ditemukan pada lapisan termoklin. Anomali intraseasonal MLD memperlihatkan
adanya fluktuasi yang kuat terjadi pada Januari hingga Maret 2018. Plot tersebut
menunjukkan anomali positif MLD mencapai 24.97 m pada 8 Februari saat fase
aktif MJO dan sebaliknya, pendangkalan MLD sebesar 9.22 m pada 26 Januari saat
fase
pasif MJO.
Collections
- MT - Fisheries [3011]