Show simple item record

dc.contributor.advisorKomarudin, Didin
dc.contributor.authorBou, Aryadiansyah Dwi Putra Amirudin Laoda
dc.date.accessioned2022-08-25T07:25:10Z
dc.date.available2022-08-25T07:25:10Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114044
dc.description.abstractNelayan Tenau awalnya mengoperasikan pukat cincin untuk menangkap ikan pelagis dengan menggunakan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan. Jenis rumpon yang digunakan ialah rumpon jenis menetap (fixed). Namun pemasangan rumpon secara menetap (fixed) tidak cukup efektif karena kondisi perairan Tenau yang merupakan alur pelayaran kapal-kapal besar seperti kapal kargo dan kapal penumpang, sehingga nelayan sering melaporkan kehilangan rumpon dikarenakan tertabrak oleh kapal-kapal besar tersebut. Menyikapi hilangnya rumpon tersebut, nelayan kemudian hanya menggunakan cahaya sebagai FAD yang dihasilkan oleh jenis lampu LED. Namun, para nelayan mengeluh bahwa waktu tunggu hingga ikan berkumpul cukup lama dan jumlah ikan yang berkumpul di bawah sinar lampu tidak sebanyak dan secepat jika menggunakan rumpon. Lama waktu tunggu yang panjang ini menyebabkan jumlah hauling sedikit sehingga operasi penangkapan ikan tidak efektif. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan rumpon yang dapat dipindahkan dan juga dilengkapi dengan atraktor dari benda padat yang terapung atau bersifat thigmotaxis. Agar lebih efektif mengumpulkan ikan, rumpon juga dilengkapi dengan atraktor jenis lain, yaitu umpan sehingga rumpon ini dapat disebut sebagai rumpon berumpan atau baited FADs. Umpan ikan adalah salah satu alternatif untuk mengumpulkan ikan-ikan yang mengandalkan penginderaan dengan organ penciuman atau olfactory organ. Berkumpulnya ikan karena adanya faktor ketertarikan ikan yang bersifat alami, yaitu fototaksis positif terhadap cahaya (vision), ikan menyukai aroma umpan (penciuman), dan thigmotaksis menjadi pertimbangan untuk mendapatkan inovasi teknologi pemikat ikan yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat baited FADs, menentukan komposisi hasil tangkapan mini purse seine yang menggunakan baited FADs (perlakuan) dibandingkan dengan mini purse seine yang tidak menggunakan baited FADs (kontrol), menentukan pengaruh penggunaan baited FADs terhadap hasil tangkapan dan frekuensi hauling, dan menentukan produktivitas mini purse seine perlakuan dan kontrol. Penelitian ini menerapkan metode observasi danexperimental fishing, yaitu melakukan observasi baited FADs dengan penyelaman dan uji coba penangkapan ikan dengan menggunakan jaring mini purse seine. Tahap observasi dilakukan pada baited FADs yang telah direndam di perairan selama 4 minggu. Selama waktu perendaman, kondisi baited FADs di amati perkembangannya. Observasi dilakukan menggunakan underwater camera pada siang hari untuk melihat pengaruh baited FADs terhadap keberadaan ikan yang berkumpul. Kawanan ikan berkumpul dikarenakan tertarik terhadap adanya sumber makanan pada baited FADs yaitu plankton dan umpan. Setelah selesai waktu perendaman, baited FADs akan digunakan pada proses penangkapan. Prosesnya dimulai dengan baited FADs diangkat dan dipindahkan ke fishing ground. Kegiatan penangkapan dalam experimental fishing pada masing-masing perlakuan dan kontrol dilakukan pada hari yang sama selama 20 hari trip penangkapan. Satu trip penangkapan adalah kegiatan pada satu malam selama 12 jam. Jarak di antara kapal mini purse seine perlakuan dengan kontrol pada saat penelitian berkisar antara 400-500 m. Data terkait komposisi hasil tangkapan mini purse seine perlakuan dan mini purse seine kontrol diperoleh berdasarkan penangkapan secara langsung pada waktu penelitian. Hasil-hasil tangkapan yang diperoleh pada kegiatan experimental fishing tersebut kemudian diidentifikasi dan dihitung jumlahnya untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dari masing- masing perlakuan dan kontrol. Setelah ikan hasil tangkapan berada di atas dek kapal utama, maka dilakuk sortir jenis ikan. Ukuran berat dari setiap ikan akan dilakukan dengan cara pengambilan sample setiap hauling alat tangkap. Sample dilakukan secara manual dengan menyortir ikan hasil tangkapan. Ukuran sample ikan hasil tangkapan mengacu pada berat ikan dalam satu keranjang ikan yaitu sebesar 30 kg. Dasar penentuan ukuran sample menggunakan keranjang mengikuti kebiasaan nelayan. Dengan demikian prediksi ukuran berat hasil tangkapan per jenis ikan akan dapat dengan mudah diketahui. Penentuan komposisi hasil tangkapan mini purse seine perlakuan dan kontrol menggunakan analisis deskriptif. Nasution (2017) mengatakan bahwa analisis deskriptif merupakan penguraian data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Analisis deskriptif pada penelitian ini dilakukan pada hasil data tangkapan berupa berat ikan yang tertangkap dan jumlah hauling. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Dalam penelitian ini, data jumlah hasil tangkapan dan jumlah hauling mini purse seine perlakuan dan kontrol selama 20 trip diuji menggunakan software SPSS untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Selanjutnya, jika data yang didapatkan terdistribusi normal akan dilakukan uji t, namun jika data yang didapatkan tidak terdistribusi normal akan dilakukan uji Mann-Whitney. Persentase produktivitas untuk mini purse seine perlakuan diperhitungkan berdasarkan total hasil tangkapan mini purse seine perlakuan dan total hasil tangkapan mini purse seine kontrol. Besarnya produktivitas mini purse seine diperhitungkan berdasarkan total hasil tangkapan mini purse seine, total trip yang dilakukan dan total hauling mini purse seine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen utama baited FADs adalah pelampung, tali jangkar, jangkar dan rumpon berumpan. Jenis umpan yang digunakan adalah ikan tembang dan/ atau ikan tongkol sebanyak 3-5 kg pada setiap trip penangkapan. Umpan yang digunakan kemudian dicacah sehingga kandungan asam amino dari ikan akan mudah menarik kawanan ikan untuk mendekatinya. Penggunaan baited FADs pada mini purse seine perlakuan untuk setiap trip operasi penangkapan memberikan hasil tangkapan dengan jumlah jenis ikan yang lebih banyak dibandingkan dengan mini purse seine kontrol. Komposisi hasil tangkapan pada mini purse seine perlakuan dan kontrol yaitu tongkol (Euthynnus affinis ), selar (Selar crumenophthalmus), tembang (Sardinella), layang (Decapterus russeli), kembung (Rastrelliger kanagurta) dan cumi-cumi (Loligo sp.). Penggunaan baited FADs pada mini purse seine perlakuan memiliki pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan hasil uji t dari total hasil tangkapan mini purse seine perlakuan dan kontrol didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05. Jumlah hauling/trip mini purse seine perlakuan lebih banyak dibandingkan dengan mini purse seine kontrol dan berbeda nyata dengan hasil uji Wilcoxon diperoleh p value sebesar 0,000 < 0,05 karena penggunaan baited FADs pada mini purse seine perlakuan yang berimplikasi terhadap peningkatan hasil tangkapan. Persentase produktivitas (%) mini purse seine perlakuan dibandingkan dengan mini purse seine kontrol secara keseluruhan adalah 109,3%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenggunaan Baited FADs Sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan Pada Alat Tangkap Mini Purse Seineid
dc.title.alternativeUse of Baited FADs as Fish Catching Auxiliary in Small Purse Seine Netid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbaited FADsid
dc.subject.keywordexperimental fishingid
dc.subject.keywordikan pelajikid
dc.subject.keywordmini purse seineid
dc.subject.keywordproduktivitasid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record