Pergeseran Dominansi Gulma Kebun Kelapa Sawit IPB Jonggol dan Kemungkinan Resistensi terhadap Herbisida Glifosat
Date
2022-08-24Author
Bilkis, Faras Gaitsa
Chozin, Muhamad Achmad
Guntoro, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Gulma menjadi salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman
karena memiliki daya saing bersifat merugikan. Gulma menimbulkan penurunan
kuantitas dan kualitas kelapa sawit karena daya kompetisi tinggi dalam persaingan
cahaya, CO2, air, unsur hara, dan ruang tumbuh yang digunakan bersamaan.
Kurangnya pergantian bahan kimia dalam pengendalian mendorong terjadinya
resistensi. Penelitian bertujuan mengetahui gulma dominan saat ini melalui
analisis vegetasi dan pergeseran gulma dominan dengan membandingkan hasil
analisis vegetasi pada tahun sebelumnya serta kemungkinan terjadinya resistensi
terhadap herbisida glifosat.
Percobaan analisis vegetasi untuk mengetahui gulma dominan dilakukan di kebun kelapa sawit IPB Jonggol pada November-Desember 2020. Uji resistensi dilakukan di rumah kaca Cikabayaan IPB pada Januari-April 2021. Pergeseran gulma dominan dilakukan dengan membandingkan data sekunder hasil analisis vegetasi tahun 2016 oleh Tarigan (2017) dan hasil analisis vegetasi tahun 2018 oleh Suryana et al. (2019). Data penelitian tahun 2020 diperoleh langsung dengan metode kuadran 1 m x 1 m pada 5 blok kelapa sawit masing-masing 20 sampel diambil secara acak dari setiap blok sehingga terdapat 100 sampel pengamatan. Percobaan uji resistensi menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal
terdiri atas 8 perlakuan dosis herbisida (0; 121,5; 243; 486; 972; 1944; 3888; 7776 g ha-1) yang diuji pada 4 jenis gulma (O. nodosa, C. patens, A. gangetica, E. indica) dimana pada setiap jenis gulma terdapat gulma susceptible (kontrol). Setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga terdapat 32 satuan percobaan, masingmasing populasi terdiri dari 30 gulma. Pengaplikasian herbisida glifosat menggunakan knapsack nozzle T-jet kuning lebar semprot 0,5 m, volume semprot 500 L ha-1, waktu aplikasi 12 detik, luas bidang semprot 1 m x 5 m. Pengamatan terdiri atas persentase kematian, bobot kering, median lethal dose (LD50), nisbah resistensi, analisis klorofil, dan analisis asam amino.
Hasil penelitian saat sawit umur 1 tahun (2016), mulai menghasilkan umur 3 tahun (2018), dan telah menghasilkan umur 5 tahun (2020) telah terjadi perubahan gulma dominan dari gulma daun lebar Rolandra fruticosa dan Melastoma malabathricum menjadi gulma rumput Ottochloa nodosa dan Cyrtococcum patens. Berdasarkan nisbah resistensi ditemukan adanya indikasi resistensi gulma O.
nodosa dan C. patens terhadap glifosat dengan tingkat resistensi rendah. Analisis asam amino fenilalanin, tirosin, dan L-triptofan dilakukan terhadap O. nodosa gulma uji dan susceptible bagian batang dan helaian daun menunjukkan kandungan asam amino O. nodosa gulma uji lebih tinggi dibandingkan susceptible yang diduga mengalami resistensi.
Collections
- MT - Agriculture [3772]