Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Kombinasi Suhu dan Cahaya yang Berbeda
Date
2022-08Author
Syahrul, Syahrul
Supriyono, Eddy
Nirmala, Kukuh
Lideman, Lideman
Metadata
Show full item recordAbstract
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan penghasil terbesar rumput laut Kappaphycus alvarezii, namun produksi K. alvarezii terjadi penurunan setiap tahunnya pada saat musim kemarau. Perubahan kondisi lingkungan perairan pada musim kemarau diduga telah berpengaruh terhadap penurunan produksi. Tingginya suhu pada musim kemarau serta intensitas cahaya yang tidak sesuai dapat berdampak pada penurunan produksi. Kombinasi suhu dan cahaya yang sesuai diduga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kualitas rumput laut K. alvarezii. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan acuan bahwa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kesesuaian kombinasi suhu dan cahaya guna optimalisasi pertumbuhan K. alvarezii.
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL faktorial) terdiri atas 2 faktor, berupa suhu 28, 31, dan 34 °C (S) dan paparan cahaya 50 dan 100 photon (μmol m-2s-1) (C). Perlakuan kombinasi suhu dan cahaya disimbolkan dengan S28C50, S31C50, S34C50, S28C100, S31C100, S34C100. Objek uji yang digunakan adalah benih rumput laut bobot 50 g. Parameter yang diuji berupa pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rendemen karaginan, kekuatan gel, kandungan klorofil-a, dan kualitas air. Data yang didapatkan dianalisis ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95 %. Jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan (P<0,05) maka akan dilakukan uji BNT dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan S28C100 memberikan nilai pertumbuhan bobot mutlak tertinggi (P<0,05). Laju pertumbuhan spesifik (LPS) tertinggi terdapat pada perlakuan S28C100 dan S31C100 tidak berbeda nyata antara keduanya, secara berurutan 3,77±0,06 % dan 3,03±0,12 %. Perlakuan S31C50 diikuti S31C100 memberikan nilai tertinggi untuk rendemen karaginan namun tidak berbeda nyata antara keduanya, secara beruntun 15,505±0,71 % dan 13,965±0,26 %. Perlakuan kombinasi suhu dan cahaya dalam penelitian ini menghasilkan nilai kekuatan gel sebesar 922,150±234,26 sampai 1048,555±266,46 g cm-2 namun tidak berbeda nyata antar tiap perlakuan.
Kombinasi suhu 28 °C dengan cahaya 100 photon (μmol m-2s-1) (S28C100) memberikan nilai pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan spesifik (LPS) tertinggi. Kombinasi suhu 31 °C dengan cahaya 50 photon (μmol m-2s-1) (S31C50) memberikan nilai yang tertinggi untuk Rendemen karaginan. Perlakuan kombinasi suhu dan cahaya dalam penelitian ini menghasilkan nilai kekuatan gel yang sangat baik. Rumput laut K. alvarezii tidak dapat mentolerir suhu 34 °C.
Collections
- MT - Fisheries [3026]