Pengaruh Etnosentrisme dan Bauran Pemasaran terhadap Minat Beli Kosmetik Lokal
Date
2022-08-19Author
Budiarti, Raden Rara Arifah Mulyo
Simanjuntak, Megawati
Nurhayati, Popong
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan pesat yang dilakukan e-commerce di era digital saat ini
menawarkan berbagai variasi produk yang tersedia dan memberikan kesempatan
yang lebih besar untuk konsumen memilih dan menentukan produk yang akan
dibeli, baik produk lokal atau produk asing. Kelompok kosmetik dan kecantikan
menempati urutan ke tiga sebagai kelompok barang paling banyak terjual melalui
transaksi e-commerce pada tahun 2020. Permintaan kosmetik yang tinggi
menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antara kosmetik lokal dan asing
sehingga dibutuhkan strategi bagi perusahaan kosmetik lokal untuk dapat
memenangkan persaingan dengan meningkatkan minat beli konsumen. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis segmentasi demografi konsumen produk
kosmetik lokal, menganalisis pengaruh etnosentrisme dan bauran pemasaran (4C)
terhadap minat beli kosmetik lokal, dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan minat beli kosmetik lokal.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling
dengan metode voluntary sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 210 orang
yang didominasi perempuan berusia 17-24 tahun, lulusan Perguruan Tinggi, belum
menikah, mempunyai pekerjaan sebagai karyawan dengan pendapatan Rp
5.000.000 – Rp 10.000.000 setiap bulan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
2021 hingga Maret 2022 menggunakan alat analisis SEM-LISREL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel etnosentrisme berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Variabel keterbukaan budaya,
patriotisme, konservatisme, dan kolektivisme berpengaruh positif dan signifikan
terhadap etnosentrisme dan memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan
terhadap minat beli kosmetik lokal melalui etnosentrisme sebagai variabel
intervening. Variabel bauran pemasaran (4C) yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli kosmetik lokal adalah co-creation dan currency.
Sedangkan dua variabel lainnya yaitu communal activation dan conversation tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.
Strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk meningkatkan minat beli
kosmetik lokal melalui etnosentrisme adalah dengan mengedukasi konsumen
terkait warisan budaya Indonesia yang diterapkan pada kosmetik lokal. Edukasi
tersebut dapat berupa informasi atau tagar #BanggaBuatanIndonesia oleh
perusahaan, konsumen, maupun Influencer sebagai wujud kebanggaan
menggunakan produk lokal. Strategi pengembangan produk yang melibatkan
konsumen perlu ditingkatkan sehingga menciptakan produk sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat melakukan promo bundling sehingga
banyak produk dijual dalam harga yang lebih murah guna mengoptimalkan
profitabilitas perusahaan dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap
perusahaan. Semua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat beli
konsumen terhadap minat beli kosmetik lokal.
Collections
- MT - Business [2031]