Studi Profil Proteomik, Distribusi Glikoprotein, Serta Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Dan Duri Landak Jawa (Hystrix Javanica)
Date
2022-08-19Author
Gifardi, Muhammad Dirga
Agungpriyono, Srihadi
Farida, Wartika Rosa
Sutardi, Lina Noviyanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa jenis makhluk hidup, khususnya pada hewan, memiliki struktur
kulit yang khas dengan keunikannya masing-masing. Salah satu hewan yang
diketahui memiliki keunikan pada struktur dan fungsi kulitnya adalah landak jawa.
Landak jawa diketahui memiliki kemampuan penyembuhan luka yang baik dalam
waktu yang relatif singkat. Kemampuan tersebut diduga berkaitan dengan
komponen bahan aktif yang terkandung dalam kulit maupun duri landak jawa.
Komponen bahan aktif yang diketahui berkaitan dengan penyembuhan luka pada
kulit adalah protein dan glikoprotein. Protein berfungsi untuk membangun,
memperkuat, dan memperbaiki atau mengganti jaringan tubuh yang rusak.
Glikoprotein juga diketahui berperan dalam proses penyembuhan luka.
Glikoprotein juga sering digunakan sebagai bahan aktif untuk memperbaiki
jaringan kulit yang rusak. Glikoprotein berperan dalam migrasi sel dan
pembentukan jaringan epidermis. Data tentang profil protein dan distribusi
glikoprotein pada kulit landak jawa dan derivatnya sampai saat ini masih sangat
terbatas. Data tentang profil protein dan distribusi glikoprotein pada kulit landak
jawa dan derivatnya sangat penting untuk diketahui untuk mengindentifikasi jenis
protein yang berperan dalam penyembuhan luka. Hal lain yang menjadi keunikan
landak jawa adalah durinya. Duri landak jawa biasanya digunakan oleh sebagian
masyarakat di Indonesia sebagai bahan obat tradisional. Duri landak jawa diduga
memliki aktivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri duri landak jawa perlu
dibuktikan untuk mendukung penggunaan duri landak jawa sebagai bahan obat
tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil protein pada kulit dan
duri landak jawa, mengidentifikasi distribusi glikoprotein dalam jaringan kulit
landak jawa, dan membuktikan serta menganalisis aktivitas antibakteri pada duri
landak jawa. Kajian ini diharapkan dapat memberikan bukti ilmiah untuk
mendukung penggunaan kulit dan duri landak jawa sebagai salah satu alternatif
pengobatan di masa depan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah landak jawa (Hystrix
javanica). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah duri dari 15 ekor
landak hidup dan kulit dari 4 ekor landak beku. Pengambilan sampel duri dilakukan
dengan cara mengumpulkan duri yang rontok secara alami dari tubuh landak (tanpa
pencabutan). Duri dikumpulkan sebanyak 300 gram, yang dibagi menjadi 3 ulangan
masing-masing 100 gram tiap 5 hewan. Duri yang dipilih adalah tipe duri sejati
yang berukuran besar ataupun kecil. Sampel kulit diperoleh dari sampel landak
beku dengan ukuran 2x2 cm. Studi profil protein dilakukan dengan metode analisis
proteomik menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry/Mass
Spectrometry (LCMS/MS) tipe LC Vanquish Tandem Q Exactive Plus Mass
Spectrometer. Analisis gene ontology dilakukan menggunakan aplikasi online
UniProt, dan analisis jalur fisiologis masing-masing protein dilakukan
menggunakan aplikasi online STRING. Distribusi glikoprotein dianalisis dengan
pengataman histologi menggunakan pewarnaan perodic acid-Schiff dan analisis
intensitas glikoprotein dilakukan menggunakan mikroskop cahaya dan aplikasi
ImageJ. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan desain rancangan acak
lengkap (RAL) menggunakan metode difusi sumuran (agar well diffusion method)
dan dianalisis menggunakan perangkat SPSS dengan uji one-way ANOVA dan
dilanjutkan uji Duncan dengan taraf uji yaitu 95% (α≤0,05).
Hasil analisis protein pada kulit landak jawa dengan menggunakan sistem
dokumentasi gel ditemukan pita protein dengan berat molekul berkisar antara 25
kDa – 84 kDa. Hasil pengamatan visual peneliti pada protein kulit ditemukan
sekitar 6 pita protein, dengan rincian 4 pita tipis dan 2 pita tebal. 2 pita tebal yang
ditemukan memiliki berat molekul protein masing-masing adalah 65 kDa dan 84
kDa. Hasil analisis protein pada duri landak jawa ditemukan pita protein dengan
berat molekul berkisar antara 17 kDa – 245 kDa. Hasil pengamatan visual peneliti
pada protein duri ditemukan sekitar 9 pita protein, dengan rincian 7 pita tipis dan 2
pita tebal. 2 pita tebal yang ditemukan memiliki berat molekul protein masing masing adalah 60 kDa dan 245 kDa. Studi profil protein ditemukan 18 jenis protein
pada kulit landak jawa dan 24 jenis protein pada duri landak jawa. Protein pada
kulit landak jawa yang diidentifikasi berperan dalam proses penyembuhan luka,
yaitu keratin, type II cytoskeletal 1 (KRT1). Protein pada duri landak jawa yang
diidentifikasi berperan dalam proses penyembuhan luka, yaitu keratin, type II
cytoskeletal 1 (gen KRT1), keratin, type II cytoskeletal 6A (Krt6a), dan annexin
(ANXA2), dan protein yang berkaitan dengan aktivitas antibakteri, yaitu keratin,
type II cytoskeletal 6A (Krt6a). Distribusi glikoprotein pada semua regio kulit
sebagian besar terdapat pada sel-sel fibroblast, membran basalis, dan matriks
ekstraseluler. Intensitas glikoprotein yang paling tinggi terdapat pada regio
extremitas caudalis (kulit paha). Ekstrak duri landak jawa terbukti memiliki
aktivitas antibakteri. Ekstrak duri landak jawa mampu menghambat pertumbuhan
bakteri pada konsentrasi 25%, 50%, dan 100% dan termasuk dalam kategori kuat.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]