Peningkatan Mutu dan Daya Simpan Benih Botani Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) melalui Invigorasi
Date
2022-08-18Author
Adhinugraha, Qudus Sabha
Palupi, Endah Retno
Widajati, Eny
Metadata
Show full item recordAbstract
True seed of shallot (TSS) yang sudah mulai mundur dapat diperbaiki
melalui invigorasi, pra-perlakuan benih yang mampu meningkatkan viabilitas dan
vigornya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode invigorasi TSS yang
tepat dalam meningkatkan viabilitas dan vigor TSS, mendapatkan metode
pengeringan benih pasca invigorasi yang dapat mempertahankan pengaruh positif
invigorasi, serta mendapatkan informasi daya simpan benih setelah invigorasi dan
pengeringan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu Benih IPB
University, Indonesia. Penelitian terdiri atas tiga percobaan, yaitu, invigorasi untuk
meningkatkan viabilitas dan vigor TSS, metode pengeringan benih pasca invigorasi
untuk memperpanjang daya simpan, dan daya simpan benih pasca invigorasi dan
pengeringan. Percobaan pertama disusun mengggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu kontrol (tanpa perlakuan), KNO3 3%, GA3 50
ppm, ZnSO4 0,5%, dan PEG6000 -10bar. Percobaan kedua dilaksanakan dengan
menggunakan RAL dua faktor. Faktor pertama adalah suhu pengeringan, terdiri
atas tiga taraf yaitu 20˚C, 30˚C, dan 40˚C. Faktor kedua adalah lama pengeringan
benih yang terdiri atas empat taraf yaitu 8 jam, 16 jam, 32 jam, 48 jam. Percobaan
ketiga disusun menggunakan nested design dua faktor. Faktor pertama adalah
kondisi ruang penyimpanan benih, yaitu kondisi kamar (28±5˚C, RH 73±7%),
ruangan ber-AC (18±2˚C, RH 61±7%), dan lemari es (8±2˚C, RH 24±8 %). Faktor
kedua adalah kemasan benih, yaitu alumunium foil dan plastik polipropilen. Benih
tanpa invigorasi digunakan sebagai kontrol. Percobaan pertama dan kedua
menggunakan dua varietas Trisula dan Lokananta secara terpisah. Percobaan ketiga
hanya menggunakan Lokananta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
invigorasi mampu meningkatkan vigor TSS Trisula namun belum mampu
meningkatkan viabilitas, sedangkan pada varietas Lokananta mampu meningkatkan
viabilitas dan vigor benih. KNO3 3% dan GA3 50 ppm Larutan invigorasi yang
efektif dalam meningkatkan vigor TSS adalah. TSS dengan vigor yang lebih rendah
(varietas Trisula) lebih responsif terhadap perlakuan invigorasi dibandingkan
dengan benih yang bervigor tinggi (varietas Lokananta). Pengeringan pada suhu
40˚C selama 16 jam merupakan metode yang paling efektif untuk menurunkan
kadar air (KA) hingga mencapai KA simpan (6,2-7,2%) tanpa menurunkan
viabilitas dan vigor TSS pasca invigorasi. Mutu TSS pasca invigorasi dapat
dipertahankan selama 16 MSS pada ruangan ber-AC (suhu 18±2˚C, RH 61±7%)
dengan kemasan aluminium foil atau lemari es (8±2˚C, RH 24±8 %) dengan
kemasan aluminium foil atau plastik polipropilen.
Collections
- MT - Agriculture [3772]