Strategi Pengelolaan Perikanan Karang Skala Kecil: Sebuah Pendekatan Kerentanan Sistem Sosial-Ekologi (SES) di Selat Buton, Sulawesi Tenggara
Date
2022-08Author
Jakub, Alfonso Raymond
Adrianto, Luky
Susanto, Handoko Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Masyarakat perikanan skala kecil merupakan komunitas yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pada umumnya, kerentanan ini disebabkan oleh tingginya tingkat paparan dan sensitivitas kelompok ini terhadap dampak langsung perubahan iklim, serta lemahnya kemampuan untuk beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi konektivitas sistem sosial-ekologi (SES) perikanan skala kecil di Selat Buton, (2) mengukur kerentanan SES perikanan skala kecil terhadap perubahan iklim di Selat Buton, dan (3) merekomendasikan strategi pengelolaan perikanan skala kecil sebagai respons kolektif yang adaptif di Selat Buton. Sebanyak 19 variabel iklim, sosial dan ekologi digunakan di dalam penelitian ini. Setiap variabel dikelompokkan ke dalam lima komponen yang menjelaskan nilai kerentanan perubahan iklim yaitu komponen Paparan, Sensitivitas Sosial, Sensitivitas Ekologi, Kapasitas Adaptif Sosial dan Kapasitas Adaptif Ekologi. Kelima komponen ini dianalisis untuk menghasilkan nilai kerentanan untuk setiap komunitas. Nilai indeks kerentanan sosial-ekologi komunitas Pasi Kolaga adalah 0,513 dan komunitas Kapontori adalah 0,616, yang menunjukkan bahwa secara sosial-ekologi komunitas pesisir di Kapontori lebih rentan terhadap perubahan iklim. Variabel yang dihasilkan digunakan untuk menentukan indikasi rencana aksi adaptasi yang dapat dilakukan oleh kedua komunitas ini untuk mengurangi nilai kerentanan dan meningkatkan kapasitas adaptif. Pengelolaan perikanan skala kecil yang dikelola yang dengan mengedepankan peran masyarakat dalam kemitraan dengan pemerintah daerah, serta dan mencakup intervensi beragam dapat menjawab tantangan perubahan iklim secara terintegrasi. Prioritas strategi pengelolaan perikanan skala kecil, sebagai aksi adaptif terhadap perubahan iklim, untuk kedua kawasan ini adalah (1) sosialisasi terhadap peraturan perikanan lokal, (2) memperluas akses pasar, dan (3) mendorong pengelolaan perikanan secara komunal/ berkelompok.
Collections
- MT - Fisheries [3011]