Dampak Kebakaran Terhadap Keanekaragamana Jenis Mamalia Pada Area PT. RAJ dan PT.TPR
Date
2022Author
Girsang, Sahat Raja Marigo
Santosa, Yanto
Rahman, Dede Aulia
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Kebakaran dapat terjadi pada lahan hutan dan areal penggunaan lain (APL). Perkebunan sawit disebut sebagai sebagai faktor langsung penyebab kebakaran hutan dan lahan. Hal ini karena membakar merupakan salah satu metode pembukaan lahan selain metode mekanik. Kebakaran pada perkebunan kelapa sawit dianggap sebagai ancaman bagi keanekaragaman hayati. Beberapa hasil penelitian pada konsesi kelapa sawit menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan pada berbagai taksa. Kontroversi terhadap penurunan dan peningkatan keanekaragaman jenis tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian terhadap mamalia pada PT. Rambang Agro Jaya dan PT. Tempirai Palm Resource. Kebakaran yang terjadi pada kedua konsesi perkebunan sawit tersebut memiliki dampak yang berbeda terhadap keanekaragaman jenis mamalia, walaupun memiliki jarak yang berdekatan. Oleh sebab itu untuk mengetahui perbedaan dampak kebakaran tersebut perlu dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2021 di PT. Rambang Agro Jaya dan PT. Tempirai Palm Resource pada berbagai jenis tutupan lahan. Penelitian ini menggunakan metode transek jalur (Strip transect method) dengan panjang satu kilometer dan lebar 100 meter dan lebar sisi kanan dan sisi kiri 50 meter. Pengamatan dilakukan dua kali yaitu pagi hari (06.00 - 08.00) dan sore hari (03.30-05.30), dengan ulangan sebanyak tiga kali. Pengamatan dilakukan secara simultan pada semua jenis tutupan lahan. Analisis data yang digunakan adalah indeks keanekaragaman, kepadatan populasi, indeks kesamaan komunitas, biodiversity Loss and gain, guild pakan dan indeks penyebaran.
Kebakaran di PT.RAJ pada lahan sawit dan semak belukar menyebabkan peningkatan jenis. Hal ini menyebabkan kebakaran berdampak positif terhadap nilai indeks keanekaragaman jenis. Lahan NKT merupakan lahan yang tidak terbakar sehingga nilai dampak tidak dapat dihitung. Kebakaran di PT. TPR menyebabkan penurunan jenis pada lahan sawit dan semak belukar. Hal ini menyebabkan kebakaran berdampak negatif terhadap nilai indeks keanekaragaman jenis. Kebakaran pada Lahan NKT menyebabkan peningkatan sehingga berdampak positif terhadap nilai indeks keanekaragaman jenis. Kebakaran pada PT. RAJ telah menyebabkan peningkatan populasi pada lahan sawit dan penurunan populasi pada lahan semak belukar. Kepadatan populasi pada lahan NKT memiliki nilai tertinggi dibanding seluruh jenis tutupan lahan. Kebakaran pada PT. TPR telah menyebabkan penurunan populasi pada lahan sawit dan semak belukar, namun mengalami peningkatan populasi pada lahan NKT.
Komposisi jenis mamalia pada PT. RAJ di lahan sawit relatif sama antara lahan tidak terbakar dengan lahan pasca kebakaran. Komposisi pada lahan semak belukar relatif berbeda antara lahan tidak terbakar dengan lahan pasca kebakaran. Komposisi jenis mamalia pada PT. TPR di lahan sawit, semak belukar dan NKT relatif berbeda antara lahan tidak terbakar dengan lahan pasca kebakaran. Kebakaran pada PT. RAJ. Menyebabkan perolehan sebanyak satu jenis pada lahan sawit sedangkan pada lahan semak belukar telah menyebabkan kehilangan sebanyak satu jenis dan perolehan sebanyak dua jenis. Kebakaran di PT.TPR menyebabkan kehilangan dan perolehan sebanyak satu jenis pada lahan sawit, sedangkan pada lahan semak belukar menyebabkan kehilangan sebanyak tiga jenis. Lahan NKT pasca kebakaran pada PT. TPR menyebabkan perolehan sebanyak satu jenis. Guild pakan mamalia pada PT. RAJ dan PT. TPR lebih banyak kelompok omnivora dibandingkan kelompok karnivora Pola penyebaran mamalia pada PT. RAJ dan PT. TPR umumnya adalah mengelompok, namun beberapa jenis menyebar secara seragam.
Kata Kunci: dampak, kebakaran, keanekaragaman, mamalia, perkebunan sawit, Sumatera Selatan Fires occur almost every year in Indonesia. Fires can occur on forest land and other use areas (APL). Oil palm plantations are cited as a direct factor in causing forest and land fires. This is because burning is one of the land clearing methods other than the mechanical method. Fires in oil palm plantations are considered a threat to biodiversity. Several research results on oil palm concessions show an increase and decrease in various taxa. The controversy over the decline and increase in species diversity prompted research on mammals at PT. Rambang Agro Jaya and PT. Tempirai Palm Resources. The fires in the two oil palm concessions have different impacts on the diversity of mammal species, despite their close proximity. Therefore, to find out the difference in the impact of these fires, it is necessary to conduct research. The research was conducted from August to September 2021 at PT. Rambang Agro Jaya and PT. Tempirai Palm Resource on various types of land cover. This study uses the strip transect method with a length of one kilometer and a width of 100 meters and a width of 50 meters on the right and left sides. Observations were made twice, namely in the morning (06.00 - 08.00) and afternoon (03.30 - 05.30), with three replicates. Observations were carried out simultaneously on all types of land cover. Data analysis used is diversity index, population density, community similarity index, biodiversity loss and gain, feed guild and distribution index.
Fires at PT. RAJ on oil palm and scrubland caused an increase in species. This causes fires to have a positive impact on the value of the species diversity index. HCV land is unburned land so impact values cannot be calculated. Fire at PT. TPR causes a decrease in species on oil palm and shrubland. This causes fires to have a negative impact on the value of the species diversity index. Fires on HCV land cause an increase so that it has a positive impact on the value of the species diversity index. Fire at PT. RAJ has caused an increase in the population on oil palm land and a decrease in the population on scrub land. Population density on HCV land has the highest value compared to all types of land cover. Fire at PT. TPR has caused population declines on oil palm and scrubland, but has increased population on HCV land.
Composition of mammal species at PT. RAJ in oil palm land is relatively the same between unburned land and post-fired land. The composition of bushland is relatively different between unburned land and post-fired land. Composition of mammal species at PT. The TPR for oil palm, scrub and HCV areas is relatively different between unburned land and post-fired land. Fire at PT. RAJ. Causing the acquisition of as much as one species on oil palm land while on bushland it has caused the loss of one species and the gain of two species. The fire in PT.TPR caused the loss and gain of one species on oil palm land, while on bushland it caused the loss of three species. HCV lands after fire at PT. TPR leads to gain as much as one kind. The mammal feed guild at PT. RAJ and PT. TPR is a more omnivorous group than the carnivorous group The distribution pattern of mammals at PT. RAJ and PT. TPR is generally clustered, but some species spread uniformly.
Keywords: diversity, fires, impact, mammals, oil palm plantations, South Sumatra
Collections
- MT - Forestry [1372]